Kuala Lumpur, VIVA – Kementerian Luar Negeri Malaysia mengonfirmasi kedatangan 23 warga negara Malaysia peserta misi Global Sumud Flotilla (GSF) yang dibebaskan setelah diculik militer Israel dalam misi kemanusiaan di perairan Gaza.
Penerbangan Emirates EK342, yang membawa seluruh 27 relawan Malaysia, termasuk empat aktivis dari kapal pengamat dan lima pengacara, mendarat dengan selamat di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), 7 Oktober 2025, pukul 22.07 (waktu Malaysia). Kementerian mengonfirmasi bahwa seluruh warga negara Malaysia dalam keadaan selamat dan sehat.
Puluhan aktivis Malaysia itu disambut Menteri Luar Negeri Dato' Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan, mewakili Perdana Menteri, bersama dengan Menteri Komunikasi, Menteri Pendidikan, Menteri Utama Selangor, Wakil Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah, Wakil Menteri Agama, Mufti Wilayah Federal, Duta Besar Turki, Kuasa Usaha Palestina, Sekretaris Utama Pemerintah, dan para pejabat senior pemerintah.
"Malaysia sekali lagi menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Turki atas fasilitasi dan dukungan krusialnya dalam memastikan pemulangan yang cepat dan aman bagi warga negara Malaysia yang ditahan," tulis Kemlu Malaysia dalam keterangannya, Rabu, 8 Oktober 2025.
"Kementerian juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Yordania, Mesir, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN yang hadir di Tel Aviv atas bantuan berharga mereka dalam memastikan pemulangan warga negara kami dengan aman," sambungnya
Kemlu menyatakan Kedutaan Besar Malaysia di Ankara, Konsulat Jenderal Malaysia di Istanbul, dan Konsulat Jenderal Malaysia di Dubai juga memainkan peran penting dalam membantu proses pemulangan dan memastikan kesejahteraan para aktivis Malaysia selama transit dan repatriasi mereka.
Malaysia terus memantau secara ketat armada lain di bawah bendera Freedom Flotilla Coalition (FFC) dan Thousand Madleens ke Gaza, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke Gaza dengan membawa sembilan aktivis Malaysia. Misi ini bertujuan untuk menantang blokade ilegal dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza.
"Seluruh misi diplomatik Malaysia di kawasan tersebut telah disiagakan penuh dan diinstruksikan untuk terus memantau misi ini. Langkah-langkah yang diperlukan sedang dipersiapkan untuk mengatasi segala kemungkinan, termasuk kemungkinan penahanan oleh rezim Israel," ungkap Kemlu Malaysia.
Halaman Selanjutnya
"Malaysia akan terus bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk memastikan keselamatan dan hak-hak warga negaranya selalu terlindungi,"

3 weeks ago
12









