6 Tokoh yang Kritik Keras Naturalisasi Timnas Indonesia, Bukan Orang Sembarangan

2 weeks ago 5

Jakarta, VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) mulai menggencarkan program naturalisasi pemain keturunan sejak awal 2020. Hingga Oktober 2024, total sudah 14 pemain keturunan di-naturalisasi untuk bela Timnas Indonesia, mereka adalah:

Maarten Paes, Mees Hilgers, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Sandy Walsh, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Eliano Reijnders, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.

Sejatinya program naturalisasi telah ada sebelum STY menangani Timnas Indonesia. Bedanya, pelatih terdahulu tidak mencari pemain keturunan yang bermain di luar negeri atau abroad.

Timnas Indonesia (Twitter PSSI)

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Para pelatih terdahulu lebih memilih pemain asing yang sudah main selama lima tahun di Liga 1 untuk dinaturalisasi seperti, Cristian Gonzales, Victor Igbonefo, Diego Michiels, dan Marc Klok.

Namun, saat ini proses naturalisasi banyak mendapat kritik keras dari berbagai kalangan.

Tidak sedikit yang menyebut bahwa karier pemain lokal juga mesti diperhatikan. Bahkan, ada yang mengaku malu saat melihat Timnas Indonesia diisi wajah-wajah bule.

Berdasarkan catatan VIVA, sedikitnya ada 6 tokoh yan menentang program naturalisasi era STY ini. Lantas, siapa saja tokoh yang menentang program naturalisasi?

1. Bung Towel

Pengamat sepakbola, Tommy Welly atau Bung Towel

Tommy Welly alias Bung Towel ini mungkin menjadi salah satu tokoh yang paling sering melempar kritik keras kepada Timnas Indonesia sejak dipimpin oleh STY.

Menurut dia, apa yang sudah dicapai Timnas Indonesia era STY tidak perlu diagung-agungkan, sebab capaian itu masih dianggap biasa-biasa saja.

Towel menilai, kebijakan naturalisasi era STY hanya membuat liga lokal menjadi pajangan, dan tidak menghargai pemain lokal.

“Kalau ini (naturalisasi) sebuah dari akselerasi, shortcut, jalan pintas, mau sampai kapan? Lalu kompetisinya (Liga 1) untuk apa? Pajangan? Untuk rame-rame?” ujar Towel melalui YouTube Spotify Indonesia.

2. Fakhri Husaini

Pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini

Photo :

  • instagram.com/borneofc.id

Legenda Sepakbola Indonesia, Fakhri Husaini juga sempat mengkritik program naturalisasi. Dia meminta suporter agar tidak berlebihan dalam memuji para pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.

"Pesan saya, tidak perlu berlebihan memberikan pujian kepada pemain-pemain naturalisasi. Sebab, tanpa disadari, pujian yang berlebihan ini bisa menyakiti pemain lokal," ujar Fakhri Husaini di Surabaya, Selasa, 14 November 2023.

Dia meminta sejumlah pemain lokal di Timnas Indonesia seperti, Rizki Ridho, Witan Sulaiman hingga Ramadhan Sananta tidak boleh dianggap lebih kecil daripada pemain naturalisasi.

3. Peter Gontha

Peter F Gontha

Photo :

  • VIVA.co.id/ Shalli Syartiqa

Mantan duta besar Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha juga sempat melontar kritik keras terhadap program naturalisasi di Timnas Indonesia. Dia menyebut, harga diri bangsa Indonesia hancur karena itu.

Peter juga menyinggung para pemain naturalisasi Timnas indonesia memiliki dua paspor. Menurutnya, ada waktunya para pemain naturalisasi ini meninggalkan Timnas Indonesia dan kembali ke negara asalnya.

“Apakah anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka, (saya tahu)” tulis Peter melalui Instagram pribadinya.

“Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat daripada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa?(saya malu),” sambungnya.

4. Rocky Gerung

Rocky Gerung Diperiksa Bareskrim Mabes Polri

Rocky Gerung yang dikenal sebagai pengamat politik rupanya juga menaruh perhatian kepada Timnas Indonesia. Menurutnya, program naturalisasi merupakan penipuan terhadap sensasi yan dirasakan suporter.

“Karena apa yang sekarang disebut sebagai naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi tuh,” kata Rocky melalui YouTube pribadinya.

Rocky menilai, program naturalisasi yang digenjot PSSI merupakan bukti nyata dari bobroknya pembinaan di usia muda.

5. Hifni Hasan

Anggota Exco NOC Indonesia, Hifni Hasan secara terang-terangan juga mengutarakan kritik terhadap program naturalisasi dalam acara Jebret Media Award 2024, Kamis 26 September 2024.

Dia mengaku sudah berbicara langsung kepada STY agar tidak membawa terlalu banyak pemain naturalisasi ke tubuh sepakbola Indonesia.

“Saya orang yang paling keras untuk masalah naturalisasi. Saya sudah memberitahu beliau (STY) jangan terlalu banyak pemain naturalisasi di Timnas Indonesia,” kata Hifni Hasan.

6. Anita Jacoba Gah

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah menyampaikan kritiknya terhadap program naturalisasi dalam raker persetujuan naturalisasi Kevin Diks, bersama Kemenpora dan PSSI du Senayan, Senin, 4 November 2024 lalu.

Dalam kesempatan itu, Anita berharap Kevin Diks menjadi pemain terakhir yang dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak atlet hebat, sehingga tidak butuh naturalisasi pemain dari luar.

“Untuk Kemenpora dan PSSI kami berharap sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia, semoga ini (naturalisasi Kevin Diks) yang terakhir,” ujar Anita.

“Kita tidak miskin atlet, siapa bilang kita miskin, kita banyak atlet. Kenapa kita harus ambil dari luar terus?” kata dia.

Kevin Diks bersama FC Copenhagen

Dari Pernyataan Shin Tae-yong Ini, Tersirat Peluang Kevin Diks Bela Timnas Indonesia Lawan...

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) buka suara soal peluang Kevin Diks membela Skuad Garuda pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 November ini.

img_title

VIVA.co.id

8 November 2024

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |