62,09 Persen ASN Jakarta Obesitas, Dinkes DKI: Jadi Perhatian Serius

3 hours ago 2

Minggu, 20 Juli 2025 - 17:14 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah Provinsi Jakarta menaruh perhatian serius terhadap meningkatnya angka obesitas di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hasil skrining kesehatan terbaru menunjukkan bahwa 62,09 persen ASN di Jakarta mengalami obesitas, yang dinilai berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit tidak menular (PTM).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati, dilansir dari ANTARA , Minggu (20/7/2025) mengatakan bahwa obesitas berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

lustrasi - Aparatur Sipil Negara (ASN) berolahraga bersama di Jakarta

Photo :

  • ANTARA/HO-Pemprov Jakarta

Data tersebut merupakan bagian dari hasil program skrining kesehatan ASN yang digelar sepanjang tahun 2024 dan diikuti oleh 9.936 ASN. Pemeriksaan mencakup pengukuran indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, kebugaran jasmani, kadar gula darah sewaktu, serta skrining kesehatan mental.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 40,03 persen ASN tercatat mengalami obesitas tingkat I (IMT 30–40) dan 22,06 persen masuk kategori obesitas tingkat II (IMT 40,1–50).

Tak hanya dari sisi fisik, Pemprov DKI juga menyoroti pentingnya kesehatan mental. Berdasarkan pengukuran menggunakan alat SRQ-29 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 15,03 persen ASN terindikasi memiliki potensi masalah kesehatan mental, mulai dari gejala emosional ringan hingga gangguan tidur.

"Meski belum merupakan diagnosis medis, hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional," ujar Ani.

Dari aspek kebugaran jasmani, hasil tes Rockport Walk Test menunjukkan hanya 9,6 persen ASN yang masuk dalam kategori "baik" atau "baik sekali". Sebagian besar ASN berada di kategori "cukup" hingga "kurang", yang menandakan rendahnya aktivitas fisik di lingkungan kerja.

Sebagai bentuk respon, Pemprov Jakarta menggulirkan program Jakarta BERJAGA (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia), yang mendorong ASN dan masyarakat umum untuk berjalan kaki minimal 7.500 langkah per hari selama 21 hari berturut-turut.

"Kegiatan ini dirancang untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular sekaligus mendorong deteksi dini masalah psikologis yang sering kali tidak disadari," jelasnya.

Untuk memotivasi ASN menurunkan berat badan, Pemprov juga meluncurkan kampanye edukatif bertajuk Challenge Downgrade Ukuran Bajumu. Selain itu, dibentuk pula Agen Perubahan PTM dan layanan konseling kesehatan di kantor layanan publik.

Di bidang kesehatan mental, layanan telekonsultasi gratis JakCare turut diperluas, sejalan dengan program prioritas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

Dalam aspek regulasi, Pemprov Jakarta juga telah memperkuat dasar hukum pengendalian PTM melalui Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2021 serta Instruksi Kepala Dinas Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022.

Sebagai bentuk pelayanan promotif untuk masyarakat, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga tersedia di 44 Puskesmas dan 23 Puskesmas Pembantu di wilayah DKI Jakarta. (ANTARA)

Halaman Selanjutnya

Dari aspek kebugaran jasmani, hasil tes Rockport Walk Test menunjukkan hanya 9,6 persen ASN yang masuk dalam kategori "baik" atau "baik sekali". Sebagian besar ASN berada di kategori "cukup" hingga "kurang", yang menandakan rendahnya aktivitas fisik di lingkungan kerja.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |