Sabtu, 16 November 2024 - 07:00 WIB
Jakarta, VIVA – Hubungan asmara Aliando Syarief dengan Richelle Skornicki menuai sorotan publik. Bukan soal keserasian, melainkan gap usia yang terpaut 13 tahun. Sementara Aliando Syarief kini berusia 28 tahun, Richelle diketahui masih di bawah umur yakni 15 tahun. Tidak sedikit yang menilai Aliando Syarief sebagai pelaku child grooming karena mengencani anak di bawah umur.
Ramai menjadi perbincangan, lantas apa itu child grooming dan bagaimana ciri-cirinya?
Child grooming adalah tindakan manipulasi yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, atau emosi dengan anak, dengan tujuan akhir mengeksploitasi anak tersebut, sering kali secara seksual. Proses ini dilakukan secara bertahap, di mana pelaku mungkin mencoba mendekati anak dengan perhatian khusus, hadiah, atau kasih sayang yang berlebihan agar anak merasa nyaman dan terikat.
Pada umumnya, pelaku grooming akan memanfaatkan rasa percaya atau ketergantungan anak untuk mengaburkan batas-batas yang sehat dan aman. Tindakan ini bisa terjadi secara langsung atau melalui media digital seperti media sosial dan platform chat, membuatnya sulit terdeteksi. Grooming merupakan tindak kejahatan yang berbahaya karena bisa membuat anak terjerat dalam situasi yang sulit untuk dihindari, bahkan sering kali anak tidak menyadari bahwa dirinya sedang dimanipulasi.
Melihat dampaknya yang sangat merugikan, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memahami tanda-tanda grooming agar dapat melindungi anak-anak dari risiko ini.
"Pelaku akan mendekati anaknya dan membangun ikatan emosional dengan anak berikutnya dia baru melecehkan targetnya," kata Konselor Anak dan Pernikahan, Rensia Sanvira, mengutip video TikToknya, Jumat 15 November 2024.
Ciri-ciri pertama yang kerap menunjukkan seseorang sedang melakukan child grooming adalah suka memberikan hadiah pada anak. Bukan sebagai wujud apresisasi atau rasa kasih sayang, sering kali hadiah yang diberikan ini punya maksud agar anak tersebut merasa spesial hingga punya keterikatan secara emosional dengan pelaku child grooming tersebut.
Kemudian, pelaku juga bukan hanya memanipulasi anak yang menjadi sasaran tetapi juga orang tuanya. Menurut Konselor Anak itu, pelaku child grooming bahkan mendekati orangtua anak tersebut untuk mencari perhatian.
"Sering menunjukkan bantuan ke anak atau orang tuanya. Supaya orang tuanya merasa hutang budi kepada pelaku," katanya.
Tindakan lebih parah lagi bisa membuat pelaku child grooming mengajak anak tersebut pergi ke tempat yang privat. Jika hal ini sudah terjadi, maka orangtua harus ekstra waspada dan menjauhkan anaknya dari terduga pelaku child grooming.
Jika pelaku child grooming berhasil mengajak anak tersebut ke tempat privat, maka tindakan selanjutnya bisa jadi membahayakan sang anak.
"Mereka akan melancarkan kontak fisik yang tidak pantas ke anak contohnya mulai memeluk, mengelus, atau membelai di bagian yang privat," jelas Rensia Sanvira.
"Setelah itu dia akan menuju ke tindak pelecehan seksual," tambahnya.
Oleh karena itu, Rensia Sanvira memperingatkan para orang tua agar lebih selektif membiarkan siapa saja yang boleh mendekat pada anak-anak. Sebab pelaku child grooming sering kali datang dari orang terdekat.
"Makanya orang tua harus super hati-hati karena di zaman sekarang jangan pernah 100 persen gampang percaya sama orang. Karena faktanya banyak anak itu dilecehkan oleh keluarganya sendiri," pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
"Sering menunjukkan bantuan ke anak atau orang tuanya. Supaya orang tuanya merasa hutang budi kepada pelaku," katanya.