Bekasi, VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, mencatat tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat meluapnya Kali Cikarang sejak Sabtu, 1 November 2025. Ketinggian banjir bervariasi akibat hujan intensitas tinggi sejak Jumat malam.
"Hingga Sabtu petang, ketinggian air di sejumlah titik pada tujuh wilayah kecamatan terdampak masih berkisar 30 hingga 80 sentimeter," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis.
Tujuh kecamatan yang terdampak banjir berbatasan langsung dengan Kali Cikarang, yakni Kecamatan Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Sukatani, Karangbahagia, dan Cibitung.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena curah hujan tinggi masih berpotensi mengguyur wilayah setempat dalam beberapa hari ke depan. Kesiapsiagaan itu, kata dia, diperlukan guna meminimalisasi dampak bencana.
Sementara itu, Kepada Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi mengatakan sejumlah upaya sudah dilakukan, meliputi pengiriman pompa air ke Perumahan Arthera Hill Serang Baru, tenda pengungsi ke Cikarang Barat, evakuasi warga, dan pemasangan tenda pengungsi di Cikarang Utara.
Selain itu, katanya, bantuan logistik juga sudah didistribusikan ke lokasi bencana. "Tim kami masih di lapangan memantau dan membantu warga," katanya.
Seorang warga Kampung Keramat, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara yang terdampak bencana itu, Nana (26), menyebut banjir di wilayah itu bukan hal baru, bahkan sudah tiga kali terjadi sepanjang tahun ini.
"Banjir kiriman dari wilayah lain. Air Kali Cikarang naik secara bertahap sampai meluap ke permukiman warga, tapi kali ini cepat banget prosesnya," katanya.
Warga setempat yang sudah terbiasa menerima kiriman air luapan Kali Cikarang ini, terpantau meningkatkan kesiagaan. Barang-barang berharga mereka sudah diamankan begitu melihat tanda-tanda banjir.
"Sekarang sudah bisa diantisipasi. Dulu pas banjir awal Maret air naik malam, nggak sempat menyelamatkan apa-apa. Lemari, kasur, pakaian, semua rusak," katanya.
Dirinya menyebut banjir hingga setinggi lutut orang dewasa itu telah merendam ratusan rumah dan memaksa sejumlah warga mengungsi. Air juga dilaporkan sulit surut karena aliran kali yang lambat.
"Biasanya lama surutnya, tergantung arus air. Kadang bisa sampai seharian lebih, bahkan berhari-hari," ucapnya.
Perbaikan Rel Kebanjiran di Semarang, Hari Ini Kereta Diharapkan Bisa Lewat dengan Kecepatan 60 Km/Jam
PT KAI Daop 4 Semarang tancap gas memperbaiki jalur rel kereta api di petak yang sempat terendam banjir agar kereta bisa melintas dengan kecepatan 60 km per jam, hari ini
VIVA.co.id
1 November 2025

16 hours ago
4









