Bareskrim Ungkap Pengelola Markas Judol China-Kamboja Dapat Untung Rp20 M

5 hours ago 3

Minggu, 20 Juli 2025 - 13:00 WIB

Jakarta, VIVA – Bareskrim Polri mengungkapkan besaran keuntungan yang diperoleh pengelola markas judi online (judol) jaringan China-Kamboja yang digrebek di tiga lokasi berbeda. Para pengelola server judol tersebut bisa meraup keuntungan hingga Rp20 miliar dalam kurun waktu 10 bulan.

"Keuntungan yang didapat oleh Pengelola Server Marketing Judi Online di masing-masing Lokasi penangkapan (Bogor, Bekasi, Tanggerang) sekitar Rp15-20 Miliyar dalam jangka waktu kurang lebih 10 bulan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangannya, Minggu, 20 Juli 2025.

Situs judi online (judol) yang diblokir Kemenkomdigi.

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Selain itu, para pengelola server judi online juga mendapat upah hingga Rp10 juta per bulannya. Djuhandani mengatakan bahwa pengelola juga dibantu oleh operator judi online untuk mendapatkan upahnya.

"Para pengelola server marketing judi online dibantu oleh Para operator-operator yang dimana digaji perbulan Rp7 juta hingga Rp10 juta per bulannya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri berhasil membongkar sindikat besar judi online yang berjejaring internasional. Operasi serentak dilakukan pada 13 Juni 2025 di sejumlah kota besar di Indonesia, membidik jaringan yang terhubung ke server China dan Kamboja.

Dari penggerebekan tersebut, total 22 tersangka berhasil diamankan, termasuk para pengelola server dan operator situs judi daring. Mereka beraksi dengan mengelola situs tanjung899.com dan akasia899.com, dua domain utama yang selama ini digunakan untuk memancing korban judi online.

Pengungkapan dilakukan di beberapa titik strategis. Pertama di sebuah rumah di Cibubur Country, Gunung Putri, Bogor; lalu pada dua rumah di Pondok Melati, Bekasi; kemudian dua rumah di Villa Tangerang Regency, Pasar Kemis, Tangerang; serta lokasi tambahan di Denpasar, Bali.

Semua tempat itu digunakan sebagai markas operasi dan pusat pengiriman promosi judi online lewat WhatsApp siaran. Dalam operasinya, pelaku memanfaatkan ribuan kartu perdana yang sudah diregistrasi secara ilegal untuk mengaktifkan akun WhatsApp.

Pada sindikat judi online itu juga memanfaatkan ribuan kartu perdana untuk membuat akun WhatsApp dan Telegram demi menyebar promosi permainan judi online.

"Pelaku bisa membuat 500 akun WhatsApp per hari. Akun itu digunakan untuk mengirimkan pesan broadcast yang berisi ajakan bermain, kemudahan deposit, dan janji menang cepat kepada ribuan nomor yang mereka miliki," kata Djuhandani.

Dari hasil penggerebekan, polisi menyita 2.648 kartu perdana berbagai provider, 354 unit handphone, 23 set komputer, delapan laptop, satu unit mobil, hingga beragam alat pendukung lainnya seperti flashdisk, router WiFi, ATM, hingga buku tabungan. Polisi juga menemukan dua situs aktif yang dikelola para pelaku, yakni Tanjung899 dan Akasia899.

Halaman Selanjutnya

Pengungkapan dilakukan di beberapa titik strategis. Pertama di sebuah rumah di Cibubur Country, Gunung Putri, Bogor; lalu pada dua rumah di Pondok Melati, Bekasi; kemudian dua rumah di Villa Tangerang Regency, Pasar Kemis, Tangerang; serta lokasi tambahan di Denpasar, Bali.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |