Begini Kondisi Sel Agus Buntung di Lapas Khusus Penyandang Disabilitas

• 

• Berita

• Kriminal

Jumat, 10 Januari 2025 - 18:10 WIB

Mataram, VIVA – Pemuda difabel I Wayan Agus Suartama alias IWAS (22), yang lebih dikenal dengan nama Agus Buntung, menangis histeris saat Kejaksaan Negeri Mataram memutuskan untuk menahannya di rumah tahanan.

Agus, yang menjadi tersangka kasus pelecehan seksual berantai dengan korban sebanyak 15 perempuan, menunjukkan penolakan keras terhadap keputusan ini.

Tangis histeris Agus disaksikan langsung oleh petugas Kejaksaan Negeri Mataram. Dalam pelukan ibunya, Agus meraung-raung sambil menyatakan keberatan atas penahanannya di Lapas Kelas II Lombok Barat. Ia beralasan bahwa kondisi disabilitasnya akan menyulitkan dirinya dalam melakukan aktivitas dasar seperti mandi, buang air, dan berganti pakaian.

Namun, tim jaksa tetap membawa Agus ke rumah tahanan dengan status tahanan titipan Kejaksaan Negeri Mataram (Kejari Mataram).

Menanggapi kekhawatiran terkait kondisi Agus, Asisten Pidana Umum Kejati NTB, Irwan Setiawan, memberikan penjelasan mengenai kondisi dan fasilitas yang tersedia di lapas tersebut.

Sel Adaptif untuk Penyandang Disabilitas

Irwan menjelaskan bahwa sel yang ditempati Agus sudah disesuaikan untuk kebutuhan penyandang disabilitas.

“Kami penuntut umum bersama penyidik dan komite disabilitas daerah sempat mengontrol atau mengecek kondisi sel. Jadi di sana memang selnya adaptif dengan penyandang disabilitas,” ujarnya, sebagaimana dilansir YouTube tvOne pada Jumat (10/1/2025).

Selain fasilitas adaptif, Agus juga akan mendapatkan pendampingan khusus selama berada di lapas.

“Di sana juga ada pendamping, jadi terdakwa IWAS selama di lapas juga ada pendampingnya, juga ada pendamping kesehatan, yang akan mengikuti perkembangan kesehatan terdakwa,” tambah Irwan.

Tidak Ditempatkan di Ruang Khusus

Sejumlah warganet sempat berspekulasi bahwa Agus akan ditempatkan di ruangan khusus terpisah mengingat kondisinya sebagai tuna daksa. Namun, Irwan membantah hal tersebut. Ia menegaskan bahwa Agus akan ditahan di lapas untuk kelompok rentan, yang juga dihuni oleh tahanan lain dengan kondisi serupa, seperti lansia, tuna wicara, tuna netra, dan lainnya.

“Tahanannya khusus untuk tahanan yang rentan. Jadi kebetulan di situ Agus juga ada tahanan yang sudah memasuki usia tua. Jadi tidak khusus untuk Agus, memang untuk narapidana atau napi yang rentan kondisinya,” jelasnya.

Kunjungan Keluarga Sesuai Jadwal

Mengenai pendampingan dari keluarga, Irwan memastikan bahwa ibu Agus tidak akan berada di lapas untuk mendampingi secara langsung. Namun, keluarga tetap dapat mengunjungi Agus sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak lapas.

“Itu kan kewenangan Lapas, tapi setahu kami kalau setiap saat (ibunya) dampingi tentu saja tidak. Mungkin nanti ada jam besuk, jam mengunjungi, mungkin ada,” tutup Irwan.