Belalang Goreng Indonesia Tinggi Protein, Mirisnya yang Viral dari Thailand dan China

2 weeks ago 5

Jumat, 8 November 2024 - 10:59 WIB

Banyuwangi, VIVA – Kebiasaan makan orang Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya akses yang membuat berbagai jenis makanan dari kota maupun negara lain didapatkan dengan cara yang mudah.

Misalnya penggunaan media sosial dan platform serupa yang membuat masyarakat Indonesia dapat mengeksplor berbagai jenis makanan dari negara lain. Pengetahuan soal jenis makanan khas negara lain pun tak luput dari perhatian hingga menjadi tren seperti makanan-makanan dari Korea, Jepang, Italia, hingga negara-negara di Eropa. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

"Sekarang itu sudah terjadi pergeseran pola makan. Terjadinya akulturasi karena kita dipengaruhi oleh banyak media. Sekarang dengan adanya video dan sebagainya, kita bisa melihat beragam makanan yang dari luar," kata Staf Khusus Badan Gizi Nasional, Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS, dalam acara acara Jelajah Gizi bersama Danone 2024, di Srengenge Wetan Resto Banyuwangi, Jawa Timur, baru-baru ini.

Jelajah Gizi 2024

Photo :

  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Meskipun tren makanan asing ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, namun pola makan orang Indonesia sendiri jadi berubah. Tidak sedikit orang yang beralih kepada makanan-makanan yang sedang viral alih-alih mengedepankan makanan tradisional.

Padahal di Indonesia sendiri, ada banyak jenis makanan khas dari berbagi daerah yang tak kalah lezat. Jika hal ini dibiarkan secara terus-menerus, maka dikhawatirkan generasi di masa depan akan melupakan cri khas bangsa sendiri.

"Itu ternyata menimbulkan perubahan pola makan kita. Yang disayangkan itu adalah kita melupakan kepada pangan lokal. Kalau itu terjadi, maka negara itu akan kesulitan," ujarnya.

Salah satu contoh makanan lokal yang mulai dilupakan adalah belalang goreng. Serangga yang satu ini dulunya cukup populer di kalangan masyarakat sebagai sumber pangan yang mengandung protein tinggi. Tetapi sekarang, kebanyakan orang melihat belalang sebagai tren dari Thailand atau China yang terkenal dengan makanan olahan serangga atau makanan ekstrem.

"Oleh karena itu dengan adanya Jelajah Gizi, kita menggali kembali potensi lokal ya. Sehingga makanan-makanan yang sudah terlupakan contohnya belalang. Belalang di Kulon Progo, padahal belalang di Kulon Progo itu kalau digoreng krispi itu enak sekali kayak udang," terang Prof. Ikeu.

"Tapi sekarang itu sudah dilupakan padahal itu adalah sumber protein tinggi," sambungnya.

Sebagai informasi, seekor belalang mengandung protein yang lebih tinggi daripada sumber hewani dan nabati lainnya. Dalam 100 gram belalang goreng, setidaknya mengandung 14 gram protein. Selain itu, belalang juga mengandung lemak sekitar 43 persen, serat makanan sekitar 13 persen, mineral, vitamin, asam folat, dan asam lemak.

Halaman Selanjutnya

Salah satu contoh makanan lokal yang mulai dilupakan adalah belalang goreng. Serangga yang satu ini dulunya cukup populer di kalangan masyarakat sebagai sumber pangan yang mengandung protein tinggi. Tetapi sekarang, kebanyakan orang melihat belalang sebagai tren dari Thailand atau China yang terkenal dengan makanan olahan serangga atau makanan ekstrem.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |