Bukan Cuma Lezat, Kandungan Gizi Makanan Khas Banyuwangi Ternyata Mampu Atasi Stunting

2 weeks ago 6

Jumat, 8 November 2024 - 08:00 WIB

Jakarta, VIVA – Stunting masih jadi salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia sehingga dapat menghasilkan generasi yang lebih baik lagi di masa depan.

Sementara Indonesia sedang berjuang mengatasi masalah ini, Banyuwangi yang merupakan kota paling ujung di bagian timur Pulau Jawa berhasil menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Banyuwangi memiliki program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) yang menargetkan penurunan angka stunting sebanyak 50% pada 2024. Pada tahun 2022, angka stunting di Banyuwangi turun menjadi 19,2% yang sebelumnya di tahun 2019 adalah sebanyak 24,46%.

Ilustrasi stunting

Photo :

  • Direktorat P2PTM Kemenkes

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah setempat termasuk intervensi di lapangan untuk percepatan penanganan stunting. Intervensi ini tak terkecuali dengan menggali potensi pangan lokal Banyuwangi.

"Saya tidak heran kalau Banyuwangi berhasil menurunkan angka stunting sampai rendah karena sumber daya pangannya luar biasa. Sumber daya hewani yang di mana-mana, baik protein hewani dari ternak maupun ikan," kata Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, dalam acara Jelajah Gizi 2024, di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa 6 November 2024.

Salah satu sumber protein hewani yang terkenal di Banyuwangi adalah Ikan Lemuru yang banyak didapatkan di Pelabuhan Muncar.

Selain mengandung protein tinggi, ikan yang satu ini juga punya asam lemak esensial yang fungsinya menunjang perkembangan anak, menjaga kesehatan jantung, mendukung kesehatan mental, hingga mengurangi risiko kanker.

Ikan yang satu ini diketahui bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh ibu hamil agar bayi yang kelak dilahirkan terhindar dari stunting.

"Kita tahu ikan itu selain sumber protein juga sumber asam lemak esensial, dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Seorang ibu bahkan membutuhkan itu minimal seminggu 600 gram, bukan hanya untuk kesehatan tapi juga selama hamil, ibu hamil yang depresi dengan ikan itu bisa mengurangi depresinya," terang Prof. Sulaeman.

Selain protein hewani, makanan khas Banyuwangi menurut sang ahli gizi juga banyak yang memenuhi syarat gizi seimbang.

Misalnya makanan Pecel Rawon yang memadukan sayuran dan protein dalam satu mangkuk.

Ilustrasi Makanan Bergizi

Photo :

  • pexels.com/Antoni Shkraba

Ada sayuran rebus seperti kacang panjang, tauge, dan timun yang disiram bumbu kacang kemudian dipadukan dengan rawon daging dengan rasa kuah yang sangat gurih.

"Ada keragaman makanan yang semuanya bisa untuk pencegahan stunting karena bukan hanya hewani tapi nabati, terutama juga ada sayur yang melengkapi kebutuhan gizi. Misal yang anemia, bukan cuma mencukupi protein dan zat besi tapi juga komponen yang bantu penyerapan seperti vitamin C yang dapat meningkatkan imunitas," paparnya.

Selain Pecel Rawon, sejumlah makanan khas Banyuwangi yang direkomendasikan karena memiliki kandungan gizi lengkap di antaranya adalah Nasi Cawuk, Rujak Soto, Ayam Kesrut dan Nasi Tempong.

Halaman Selanjutnya

Selain mengandung protein tinggi, ikan yang satu ini juga punya asam lemak esensial yang fungsinya menunjang perkembangan anak, menjaga kesehatan jantung, mendukung kesehatan mental, hingga mengurangi risiko kanker.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |