Jakarta, VIVA – Batam sebagai pusat industri, perdagangan, dan investasi internasional terus memperkuat daya saingnya melalui pembangunan infrastruktur transportasi darat. Infrastruktur pendukung seperti jalan raya, pengembangan bandara dan pelabuhan, menjadi tulang punggung konektivitas antar wilayah yang menggerakkan ekonomi.
Namun kondisi geologis dan dampak perubahan iklim menjadi tantangan pembangunan dan pengembangan infrastruktur sebagai investasi jangka panjang.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari menjabarkan inovasi-inovasi yang dilakukan SIG dalam proses produksi semen dan desain produk, demi menghadirkan semen dan produk turunan yang rendah karbon. Serta, sesuai dengan peruntukkan termasuk menjawab tantangan pembangunan di wilayah-wilayah dengan kondisi khusus seperti Batam yang memiliki kondisi tanah lunak dan sulfat.
Hal itu disampaikannya dalam acara bertajuk ‘Inovasi Material dan Solusi untuk Infrastruktur Batam yang Berkelanjutan Wujud Bangga Bangun Indonesia’ di Batam. Bekerjasama dengan BP Batam, gelaran itu diikuti oleh sekitar 100 praktisi profesional di bidang konstruksi.
“Selain semen rendah karbon, SIG juga memperkenalkan rangkaian solusi konstruksi yang tahan terhadap lingkungan ekstrem, mencakup semen tipe khusus, stabilisasi tanah, serta inovasi beton seperti ThruCrete (beton berpori untuk mengurangi genangan dan menyerap air langsung ke dalam tanah) dan SpeedCrete (beton cepat kering untuk perbaikan jalan) untuk meningkatkan durabilitas dan efisiensi biaya infrastruktur,” ujar Reni dikutip dari keterangannya, Sabtu, 6 Desember 2025.
Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian dalam sambutannya menegaskan komitmen Perusahaan untuk menyediakan solusi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Ia berpendapat, bahwa dunia konstruksi saat ini bergerak menuju dekarbonisasi. SIG berperan aktif dalam mendukung target Net Zero Emission melalui inovasi material dan teknologi.
”Kami percaya bahwa pembangunan Batam harus selaras dengan tren global agar tetap kompetitif dan berkelanjutan. Melalui forum ini, kami mengajak seluruh pihak untuk berdiskusi aktif, menjajaki peluang proyek, dan bersama-sama mewujudkan Batam sebagai model pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Semoga seminar ini menghasilkan ide-ide strategis dan kemitraan yang berdampak nyata bagi masa depan Batam dan Indonesia,” ujar Andriano.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengungkapkan dekarbonisasi dalam konstruksi merupakan misi yang harus diwujudkan oleh para insinyur atau ahli konstruksi saat ini. Transisi hijau dalam konstruksi merupakan bagian dari reindustrialisasi yang regeneratif dan human centric.
Halaman Selanjutnya
”Konsep ini diperlukan di Indonesia untuk memastikan pengembangan konstruksi mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang di masa depan, mulai dari peningkatan kapabilitas ahli konstruksi, hingga sinergi antara pemerintah, ahli konstruksi, akademisi, asosiasi profesi, dan swasta/industri,” tegasnya.

1 day ago
5









