Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

4 hours ago 1

Jumat, 29 November 2024 - 19:37 WIB

Ankara, VIVA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat, 29 November 2024, mengajak negara-negara Islam menyatukan kekuatan untuk beraksi bersama menghentikan serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Ajakan itu disampaikan Erdogan melalui pesan video untuk Konferensi Puncak Kemanusiaan Internasional mengenai "Masa Depan Gaza", yang diadakan di Istanbul oleh Yayasan Diyanet Turki dan Al Khair.

Erdogan mengatakan perkembangan terbaru sejak 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki sekali lagi menunjukkan pentingnya persatuan dan solidaritas negara-negara Islam.

VIVA Militer: Serangan militer Israel di kota Rafah, Jalur Gaza

"Di hadapan dunia, hampir 50.000 saudara dan saudari kita di Palestina, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, mati sudah menjadi syahid," katanya.

"Akibat pengeboman Israel yang secara langsung menargetkan warga sipil, lebih dari 100.000 warga Palestina yang tidak bersalah terluka," ujarnya menambahkan. 

“Menghadapi serangan ini, Turki menyatakan solidaritas penuh kepada saudara-saudari kita Palestina,” katanya. 

Ia juga meratapi serangan Israel terhadap Lebanon yang telah membunuh lebih dari 3.500 orang, dan bahwa "tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan semua aspek infrastruktur sipil telah menjadi sasaran serangan Israel."

VIVA Militer: Bocah Palestina di tengah puing bangunan kota Gaza

"Setahun terakhir, kami berupaya mengulurkan tangan khususnya membantu saudara-saudari kita di Gaza dan Lebanon,” kata Erdogan menegaskan.

“Dengan lebih dari 86.000 ton bantuan yang telah disalurkan, kami merupakan salah satu negara yang paling banyak memberikan dukungan kepada Palestina," ujarnya. 

Selain mengirim bantuan 1.300 ton ke Lebanon, kata Erdogan, “Kami terus melanjutkan upaya diplomatik kami untuk memastikan bahwa negara-negara Islam menanggapi penindasan di Gaza secara kolektif dan bertindak bersama-sama.”

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :

  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

“Perjuangan kita akan terus berlanjut hingga pendudukan dan pembantaian di Palestina berakhir dan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan bersatu secara teritorial, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdiri berdasarkan batas wilayah 1967,” ujarnya.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa “pertemuan puncak bantuan kemanusiaan internasional akan mendukung kita dalam perjuangan ini.” (ant)

Halaman Selanjutnya

Source : alarabiya.net

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |