New York, VIVA – Harga jual kembali mobil listrik Tesla mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun ini. Penurunan ini tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga memicu kekhawatiran di pasar kendaraan listrik bekas.
Meskipun Tesla masih menguasai lebih dari 40 persen pasar mobil listrik di AS, permintaan turun hingga 11 persen selama Januari hingga Juni 2025. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada penjualan mobil baru, tetapi juga menghantam harga mobil bekasnya.
Data dari iSeeCars, dilihat VIVA Otomotif Minggu 20 Juli 2025 menunjukkan bahwa empat dari sepuluh mobil bekas dengan penurunan harga terbesar berasal dari Tesla. Bahkan, satu model Tesla lainnya juga masuk dalam daftar mobil dengan depresiasi tertinggi.
EV menyumbang lima dari sepuluh mobil dengan penurunan nilai terbesar dalam 10 bulan terakhir, meskipun hanya mencakup 3,3 persen dari pasar mobil bekas berusia 1 hingga 5 tahun. Hal ini menunjukkan depresiasi yang jauh lebih cepat dibanding kendaraan berbahan bakar bensin.
Model Tesla yang mengalami penurunan paling besar adalah Model S, dengan rata-rata harga Juni 2025 sebesar US$ 46.700 (≈ Rp 760 juta), turun 15,8 persen atau sekitar US$ 8.800 (≈ Rp 143 miliar) dari tahun sebelumnya. Meski bukan penurunan nilai tertinggi dalam dolar, penurunan persentasenya menjadi yang terburuk.
Model X mengalami penurunan nilai tertinggi secara nominal, yakni US$ 9.500 (≈ Rp 155 juta), namun secara persentase turun 15,5 persen. Di posisi ketiga ada Model Y, yang kehilangan nilai sebesar US$ 4.600 (≈ Rp 75 miliar) atau 13,6 persen, diduga akibat kehadiran versi facelift baru.
Model 3 berada di posisi keenam dengan penurunan harga 9,4 persen (US$ 2.598 ≈ Rp 42 miliar), sementara Porsche Taycan di posisi kedelapan setelah kehilangan 7 persen nilainya. Ini menandakan bahwa EV secara keseluruhan mengalami depresiasi lebih tajam dibanding kendaraan lain.
Secara rata-rata, harga EV bekas turun 4,8 persen dalam setahun terakhir. Sebaliknya, mobil bermesin pembakaran internal (ICE) justru naik nilainya sebesar 5,2 persen.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen mulai ragu terhadap nilai jual kembali EV, terutama Tesla. Apalagi dengan berakhirnya insentif pajak mobil listrik pada September, tren penurunan ini berpotensi terus berlanjut di pasar mobil bekas.
Tips Hemat Daya Mobil Listrik: Mending Pakai AC Ketimbang Melakukan Ini
Banyak orang masih mengira bahwa penggunaan AC pada mobil listrik di musim panas akan menguras baterai secara signifikan.
VIVA.co.id
20 Juli 2025