Jakarta, VIVA – Hyundai Ioniq 6 dikenal sebagai sedan listrik premium dengan desain aerodinamis dan teknologi mutakhir yang mendukung efisiensi energi. Mobil ini menjadi salah satu andalan Hyundai dalam memperkuat lini kendaraan listrik di Indonesia.
Meski demikian, tidak semua unit yang dibuat sesuai dengan standar pabrikan. Bahkan, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) baru saja mengumumkan adanya program penyesuaian atau recall untuk model Ioniq 6 tahun produksi 2022–2025.
Program tersebut merupakan bagian dari komitmen Hyundai untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pelanggan.
Fokus utama penyesuaian ini adalah peningkatan mutu komponen charging door, yang menjadi bagian dari program pemanggilan kembali global Hyundai terhadap kendaraan dengan Vehicle Identification Number (VIN) tertentu.
Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen.
“Inisiatif ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan setiap pelanggan Hyundai dapat terus menikmati pengalaman berkendara yang aman dan nyaman,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Otomotif, Senin 10 November 2025.
Proses pemeriksaan dan perbaikan akan dilakukan di bengkel resmi Hyundai di seluruh Indonesia, ditangani oleh teknisi tersertifikasi yang mengikuti standar global Hyundai. Perbaikan difokuskan untuk memastikan fungsi pintu pengisian daya bekerja optimal serta aman digunakan dalam berbagai kondisi.
HMID menyebutkan bahwa durasi pengerjaan diperkirakan sekitar 18 menit per unit, tergantung kondisi kendaraan di lokasi. Konsumen tidak perlu khawatir soal biaya, karena seluruh proses dilakukan tanpa dikenakan biaya alias gratis sebagai bentuk komitmen Hyundai terhadap layanan purna jual.
Melalui program ini, Hyundai berupaya memastikan setiap unit Ioniq 6 yang beredar di Indonesia tetap memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan secara global.
Kamera Canggih Pendeteksi Mobil Curian Ini Justru Dihentikan Gara-Gara Privasi
Awalnya dipakai untuk melacak mobil curian, kini teknologi itu dianggap melanggar privasi warga karena merekam semua kendaraan tanpa batas.
VIVA.co.id
10 November 2025

3 weeks ago
8









