Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025. IHSG naik 84,91 poin atau 1,04 persen ke posisi 8.250,94. Sementara itu, Indeks LQ45 turut menguat 15,26 poin atau 1,94 persen ke level 800,14.
Kenaikan ini terjadi setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa pasar modal Indonesia akan terus tumbuh kuat dalam jangka panjang. Dalam pernyataannya, Purbaya menggambarkan potensi penguatan IHSG yang bisa melesat “to the moon”.
“Saya pikir IHSG akan cenderung naik terus, mungkin 10 tahun lagi seperti yang saya bilang tadi. Jadi, in short IHSG to the moon,” ujar Menkeu Purbaya, Kamis 9 Oktober 2025 dikutip Antara.
Menurutnya, pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup luas untuk menopang pertumbuhan pasar modal nasional.
“Saya masih punya uang cukup banyak untuk menambah lagi kalau diperlukan. Tapi, otomatis kalau ekonominya bagus, pasar saham naik. Jadi, pergerakan di pasar saham menggambarkan ekspektasi investor untuk ke depannya kita seperti apa,” kata Purbaya.
Menkeu juga menyoroti kebijakan pengalihan likuiditas sekitar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang menurutnya akan memperkuat struktur ekonomi nasional.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut masih berjalan kurang dari satu bulan, sehingga dampaknya belum bisa terlihat secara langsung. Namun, Purbaya menilai pelaku pasar kini mulai memiliki keyakinan bahwa arah perbaikan ekonomi bersifat struktural dan akan terus berkembang ke depan.
Sektor Transportasi Pimpin Kenaikan
Sepanjang perdagangan, sektor transportasi dan logistik mencatatkan performa terbaik dengan kenaikan 3,11 persen. Disusul sektor barang konsumsi non-primer dan sektor barang konsumsi primer yang masing-masing naik 1,86 persen dan 1,37 persen.
Sebaliknya, tiga sektor mengalami penurunan, yaitu teknologi (-2,75 persen), energi (-1,13 persen), dan properti (-0,30 persen).
Saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi antara lain ERTX, FOLK, CITA, COCO, dan EDGE, sementara penurunan terdalam dialami oleh MLPT, UANG, CENT, MGLV, dan NIKL.
Aktivitas perdagangan saham mencapai 3.007.987 kali transaksi dengan volume 37,67 miliar lembar senilai Rp30,27 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 433 saham menguat, 229 melemah, dan 135 stagnan.
Halaman Selanjutnya
Sentimen Global dan Data Domestik

3 weeks ago
12









