Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono mengatakan pihaknya sudah menggelontorkan Rp 66 miliar untuk membantu korban terdampak banjir dan tanah longsor yang menimpa tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menyebut anggaran tersebut dialokasikan dalam buffer stock, makanan, air, serta bantuan logistik lainnya.
“Jadi total yang sudah diberikan Kemensos untuk bantuan sosial ke tiga provinsi itu kurang lebih sampai hari ini senilai Rp 66 miliar,” kata Agus Jabo kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 7 Desember 2025.
Agus menjelaskan saat ini situasi lapangan dan tanggap darurat masih terus berjalan. Pemerintah pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan.
Bantuan logistik dari Kapolri untuk Polres Aceh Tamiang
“Jadi masih terbuka termasuk logistiknya, permakanannya, termasuk anggarannya,” kata dia.
Dengan total senilai Rp 66 miliar tersebut, pihaknya masih berupaya mengalokasikan anggaran bagi korban terdampak bencana banjir. Kementerian Sosial juga akan masuk ke seluruh kota, ke seluruh daerah yang benar dampak bencana.
“Dan pada hari ini yang kemarin-kemarin kita belum masuk di Aceh Tengah dan Bener Meriah, insyaallah kita hari ini sudah bisa masuk dan akan mendirikan dapur-dapur umum di sana,” kata dia.
Agus Jabo menjelaskan bantuan pemerintah ke kawasan terdampak bencana yang terisolasi dikirim melalui jalur udara, seperti menggunakan helikopter hingga pesawat hercules.
"Memang karena aksesnya terbatas, kemudian bantuan-bantuan itu, itu disalurkan lewat jalur udara, baik menggunakan helikopter maupun menggunakan pesawat-pesawat Hercules," ujar dia.
Namun, ia menegaskan bahwa sejak tanggal 3 Desember 2025 bantuan sudah hampir merata ke kawasan terdampak bencana di Sumatera. Namun, ada beberapa daerah yang memang masih sulit dijangkau.
"Tetapi terhitung sejak tanggal 2 Desember ya, atau 3 Desember setelah jalur darat bisa terakses ya oleh kendaraan logistik, itu bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah yang terdampak bencana," ujarnya.
Ia pun menceritakan kunjungannya ke Aceh dalam rangka meninjau korban bencana banjir-longsor. Ia mengakui kondisi Aceh saat peninjauan tersebut cukup parah, karena listrik padam dan stok air bersih berkurang.
Halaman Selanjutnya
"Di sana kemarin waktu saya bersama tim dari Kemensos, bersama kementerian yang lain, memang kondisinya masih cukup parah, belum ada listrik, kemudian stok air bersih juga berkurang, BBM juga apa namanya terbatas karena apa? Karena pom bensinnya seperti di Aceh Tamiang itu rusak. Hanya satu pom bensin yang bisa digunakan," ujar dia.

8 hours ago
3









