Jakarta, VIVA – Komisioner KPU RI, Idham Holik mengatakan pihaknya menargetkan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 capai 82 persen.
Target tersebut, kata Idham, didasarkan pada capaian partisipasi yang relatif tinggi dalam Pemilu 2024, yang dipandang lebih unggul dibanding negara-negara demokrasi maju.
Idham menjelaskan, angka 82 persen merupakan pencapaian yang sangat baik, mengingat banyak negara yang mengklaim sebagai negara maju dalam demokrasi masih memiliki partisipasi yang lebih rendah.
"Partisipasi sebesar 82 persen ini termasuk kategori tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara demokrasi maju," kata Idham, Minggu, 24 November 2024.
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.
Photo :
- ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Idham juga menekankan, keberhasilan mencapai target ini tidak hanya bergantung pada tersedianya tempat pemungutan suara (TPS), melainkan juga dipengaruhi sejumlah faktor eksternal.
"Kesiapan masyarakat serta kondisi sosial-politik yang berkembang menjadi elemen penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih," ujarnya.
Di sisi lain, ungkap Idham, KPU menekankan potensi political fatigue atau kelelahan politik sebagai salah satu tantangan terbesar dalam Pilkada 2024.
"Masyarakat, yang baru saja terlibat dalam Pemilu 2024, dihadapkan pada risiko penurunan partisipasi akibat kelelahan dalam proses pemilihan yang berdekatan," ujarnya.
Kantor KPU
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Idham pun mewanti-wanti agar potensi tersebut menjadi perhatian serius. "Kami harus memperhatikan potensi penurunan partisipasi, apalagi jika ada kelelahan politik yang terjadi setelah Pemilu," ujarnya.
Lebih jauh, Idham mengatakan, KPU telah menyiapkan regulasi teknis melalui Peraturan KPU (PKPU) Nomor 17 Tahun 2024, untuk mewujudkan target partisipasi di Pilkada kali ini.
"Regulasi ini diharapkan dapat meningkatkan integritas dan kualitas pelaksanaan Pilkada, serta mengatasi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, ungkap Idham, KPU menekankan potensi political fatigue atau kelelahan politik sebagai salah satu tantangan terbesar dalam Pilkada 2024.