Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

3 hours ago 2

Jumat, 29 November 2024 - 13:53 WIB

Gaza, VIVA – Krisis di Jalur Gaza semakin parah. Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 42 orang pada Kamis, 28 November 2024. Serangan ini terjadi di banyak tempat di Gaza, termasuk di wilayah utara dan selatan membuat warga semakin sulit bertahan hidup.

Di Beit Lahiya, Gaza Utara, serangan udara menghantam sebuah rumah dan area dekat Rumah Sakit Kamal Adwan. Serangan ini menewaskan enam orang, dilansir dari Al Jazeera pada Jumat, 29 November 2024.

Sementara itu, di Khan Younis, Gaza Selatan, empat orang tewas akibat serangan yang mengenai sebuah sepeda motor. Di area lain dekat kamp pengungsi di Khan Younis, serangan udara menewaskan lima orang.

Ilustrasi - Orang-orang mencari korban di sebuah sekolah yang rusak akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 4 Agustus 2024.

Photo :

  • ANTARA/Mahmoud Zaki

Kondisi lebih buruk terjadi di kamp pengungsi Nuseirat. Serangan udara menghancurkan bangunan bertingkat dan jalan di sekitar masjid. Akibatnya, 11 orang tewas. 

Banyak keluarga tidak bisa keluar dari rumah mereka karena tank Israel terus menembaki area sekitar, membuat ambulans sulit mencapai korban.

PBB menyatakan bahwa kondisi di Gaza semakin buruk. Lebih dari dua juta orang terjebak tanpa makanan yang cukup dan air bersih. Banyak warga harus bertahan hidup hanya dengan air dan kurma.

“Makanan hampir habis, dan banyak keluarga tinggal di tempat terbuka karena tidak ada tempat yang aman,” kata PBB. 

Warga Gaza juga melaporkan bahwa beberapa anggota keluarga mereka masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan udara.

Di tengah kekerasan yang terus berlanjut, ada harapan untuk gencatan senjata. Sebelumnya, Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon sepakat untuk menghentikan pertempuran. Hal ini membuat warga Gaza berharap ada kesepakatan serupa antara Israel dan Hamas, yang menguasai wilayah Gaza.

VIVA Militer: Situasi porak-poranda bangunan di kawasan Shejaiya, Gaza

Namun, hingga kini, upaya negosiasi belum membuahkan hasil. Presiden AS Joe Biden telah mendesak Israel dan Hamas untuk menghentikan kekerasan. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ada kemajuan dalam upaya pembebasan tawanan Israel di Gaza, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sejak konflik ini dimulai pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 100.000 orang. 

Konflik ini bermula setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.100 warga Israel dan menyebabkan sekitar 250 orang ditawan.

Halaman Selanjutnya

Warga Gaza juga melaporkan bahwa beberapa anggota keluarga mereka masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan udara.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |