Kuala Lumpur, VIVA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Jumat 29 November melarang anggota Kabinetnya untuk mengambil cuti, setelah lebih dari 90.000 orang mengungsi minggu ini akibat bencana banjir yang terus meningkat yang dikhawatirkan dapat menjadi bencana terburuk di negara itu dalam satu dekade.
"Semua menteri telah diminta untuk melanjutkan tugas mereka dan turun ke lapangan sekarang," kata Anwar kepada wartawan, menurut sebuah video yang diunggah secara daring oleh penyiar negara Bernama TV.
Banjir di Shah Alam Malaysia tahun 2021
Photo :
- AP Photo/Vincent Thian
Anwar menegaskan bahwa cuti para Menteri kabinetnya tekah dibekukan "Ya (cuti Menteri dibekukan)" jawab Anwar
Dikutip dari CNA, Banjir sering terjadi di pantai timur semenanjung Malaysia selama musim hujan antara Oktober dan Maret, tetapi hujan deras minggu ini telah menyebabkan evakuasi massal, sebagian besar di negara bagian Kelantan di timur laut yang berbatasan dengan Thailand.
Tiga orang meninggal dan 94.778 orang telah dievakuasi ke 527 tempat penampungan sementara di sembilan negara bagian, dengan Kelantan dan negara tetangga Terengganu sebagai yang paling parah terkena dampak, menurut Pusat Komando Bencana Nasional. Pusat tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian tersebut.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sungai meluap, mobil-mobil terendam, dan rumah-rumah terendam banjir.
Banjir 2 meter putus akses Bengkayang-Malaysia
Badan Meteorologi mengatakan hujan lebat diperkirakan akan turun di delapan negara bagian hingga Sabtu, dengan curah hujan yang berbahaya diperkirakan akan turun di beberapa distrik di Kelantan dan Terengganu.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA/Ngadri