Massa Mengamuk! Mobil Dinas Kapolres Kuansing Dihancurkan Saat Gerebek Tambang Emas Ilegal

• 

• Berita

• Metro

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:48 WIB

Riau, VIVA – Aksi penertiban tambang emas ilegal di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, berujung ricuh. Massa yang diduga diprovokasi pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) berubah brutal dan menyerang aparat kepolisian yang tengah menegakkan hukum.

Peristiwa mencekam itu terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025, saat tim Polres Kuansing di bawah komando Kapolres AKBP Raden Ricky Pratidiningrat melakukan operasi penertiban di area tambang emas liar sepanjang aliran sungai. Aktivitas PETI di kawasan ini diketahui telah merusak lingkungan dan mengancam ekosistem air setempat.

Awalnya, suasana di lokasi masih terkendali. Namun tak lama kemudian, sekelompok warga datang dalam jumlah besar dan langsung bertindak anarkis. Mereka melempari petugas serta merusak kendaraan dinas yang digunakan untuk operasi.

Mobil Kapolres Jadi Sasaran Amuk

Dalam situasi yang memanas, mobil dinas Toyota Fortuner milik Kapolres Kuansing menjadi sasaran utama kemarahan massa. Kendaraan tersebut dihantam berkali-kali hingga mengalami kerusakan.

Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, mengaku sangat menyayangkan aksi perlawanan yang berujung kekerasan tersebut. Ia menegaskan bahwa langkah penertiban dilakukan demi menyelamatkan alam dan lingkungan dari pencemaran akibat aktivitas tambang emas ilegal.

“Ternyata pada saat kami melakukan pembongkaran, terjadi upaya penolakan perlawanan, sehingga ada beberapa yang menjadi korban dan dirugikan, ini sangat disayangkan,” ujar AKBP Raden Ricky Pratidiningrat di Kuantan Singingi, dikutip tvOne.

“Padahal tujuan kami melakukan penertiban ini untuk menjaga supaya kita bersama-sama tidak mencemari alam dan lingkungkan, karena kita sama-sama tahu air sumber kehidupan,” sambungnya.

Kepolisian memastikan akan menindak tegas seluruh pihak yang terlibat dalam tindakan anarkis ini. Provokator dan pelaku pengerusakan kini tengah diburu dan akan dijerat pasal pidana tentang pengerusakan fasilitas negara serta perlawanan terhadap aparat penegak hukum.

Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa operasi penertiban tambang emas ilegal akan terus berlanjut sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerugian ekonomi akibat aktivitas penambangan tanpa izin yang marak di wilayah Riau.