Jakarta, VIVA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sekaligus Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding, berencana membuka kerja sama dengan sejumlah negara baru untuk penempatan pekerja migran Indonesia (PMI).
Negara-negara yang sedang dijajaki untuk kerja sama baru tersebut, Kanada, Amerika Serikat (AS), dan Polandia.
Menteri Perindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, Abdul Kadir Karding
Photo :
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Rencana ini, kata Karding, telah dimasukkan dalam program quick win yang disusun oleh Kementerian BP2MI.
"Memang dalam rencana quick win kita, kita akan membuka beberapa negara baru (untuk penempatan PMI). Kanada, Amerika, Polandia, dan beberapa negara lain sedang kita jajaki peluang pasarnya seperti apa," kata Karding saat konferensi pers, di Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, pada Rabu, 6 November 2024.
Karding pun meminta jajarannya untuk membuat rencana penempatan PMI yang realistis dan dapat direalisasikan.
Ia menegaskan pentingnya persiapan yang matang, serta perencanaan teknis sebelum pelaksanaan penempatan PMI.
"Jangan hanya rencana (membuka penempatan baru) tapi tak bisa dilaksanakan. Saya ingin yang sudah dibuka, sudah berjalan dan tinggal dieksekusi," ucap Karding.
Menteri BP2MI itu mengatakan penempatan PMI di negara tujuan baru nantinya akan menggunakan skema government to government (G to G). Skema ini memungkinkan penempatan PMI secara langsung oleh pemerintah Indonesia berdasarkan perjanjian tertulis dengan negara tujuan.
"Rata-rata kalau G to G masuk ke skilled worker. Apapun skemanya, tekad kita adalah skilled worker. Kami ingin secara bertahap mengonversi dari low skilled ke medium skilled atau middle skilled, atau high skilled," tutur Karding.
Ilustrasi pekerja migran Indonesia saat baru pulang dari luar negeri.
Photo :
- ANTARA/Ismar Patrizki
Diketahui, berdasarkan data BP2MI tahun 2023 yang dipublikasikan oleh Kemenko Perekonomian, jumlah penempatan PMI tercatat sebanyak 274.965 orang.
Negara tujuan dengan penempatan terbanyak adalah Taiwan dengan 83.216 PMI. Sementara itu, Jawa Timur dan Indramayu tercatat sebagai provinsi dan kabupaten dengan jumlah PMI terbanyak, masing-masing sebanyak 68.069 dan 19.178 PMI.
Halaman Selanjutnya
"Jangan hanya rencana (membuka penempatan baru) tapi tak bisa dilaksanakan. Saya ingin yang sudah dibuka, sudah berjalan dan tinggal dieksekusi," ucap Karding.