Nego dengan China, Rosan Sebut Danantara Bakal Mereformasi Utang KCIC

3 weeks ago 11

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:35 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani menegaskan, saat ini pemerintah masih bernegosiasi dengan China, untuk mencari solusi dalam upaya penyelesaian utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung. 

Dia memastikan, upaya negosiasi yang saat ini tengah dilakukan tidak hanya menyangkut soal restrukturisasi, namun juga mencakup langkah reformasi utang tersebut.

"Jadi kita mau melakukan reformasi secara komprehensif, secara keseluruhan," kata Rosan di JICC Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani

Photo :

  • [tangkapan layar]

"Begitu kita restrukturisasi, ke depannya tidak akan terjadi lagi hal-hal seperti ini, seperti kemungkinan default dan yang lain-lainnya," ujarnya.

Meski demikian, Rosan mengatakan bahwa Danantara tidak akan mengambil alih restrukturisasi utang KCIC ini, karena saat ini skema penyelesaiannya pun masih dalam proses perundingan.

"Ini kan masih berjalan dengan pihak China, jadi enggak elok juga saya sudah bicara di sini. Karena di sana nanti belum ada kesepakatan kan. Jadi biar ini kita selesaikan dulu," ujarnya.

Diketahui, proyek KCIC yang digarap oleh PT KAI melalui anak usahanya, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), termasuk ke dalam konsorsium proyek kereta cepat dengan memegang 60 persen kepemilikan. Sementara, sisa 40 persennya dipegang oleh perusahaan asal China, yakni Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Tercatat bahwa KCIC mengalami kerugian hingga Rp 1,6 triliun di semester I-2025, dengan total penyerapan kerugian KAI di semester I-2025 mencapai Rp 1,424 triliun dan di semester I-2024 dengan kerugian Rp 2,377 triliun.

Proyek ini sebelumnya juga mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB), untuk menutup cost overrun atau pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat sebesar Rp 6,98 triliun.

Ilustrasi Polri.

Napoleon Bonaparte Sindir Polri: 'Tuhannya' Ada Dua, Allah dan Kapolri

Eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal (Purn) Napoleon Bonaparte, melontarkan kritik pedas terhadap Korps Bhayangkara.

img_title

VIVA.co.id

8 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |