Nuraa Women’s Institute Gelar Konferensi Internasional SDGs di Jakarta, Angkat Peran UKM Perempuan

• 

• Berita

• Metro

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:17 WIB

Jakarta, VIVA – Nuraa Women’s Institute akan menyelenggarakan Konferensi Internasional SDGs pada 11 Oktober 2025 di Jakarta. Forum berskala global ini mengangkat tema “Women-Led SMEs in Driving Economic Growth and Sustainable Development”, dengan fokus utama pada kontribusi pelaku UKM perempuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam konferensi ini, Nuraa Women’s Institute menyoroti peran strategis usaha kecil dan menengah (UKM) yang dikelola perempuan sebagai salah satu fondasi penting perekonomian nasional. Keterlibatan perempuan di sektor ini dianggap mampu memperkuat daya saing bangsa sekaligus mendorong pembangunan yang inklusif.

“Perempuan tidak hanya hadir sebagai pelaku usaha kecil, tetapi juga agen perubahan dalam menciptakan inovasi dan lapangan kerja. Pemberdayaan UKM perempuan berarti mempercepat agenda SDGs di bidang ekonomi dan sosial,” ujar Presiden Nuraa Women’s Institute, Nurhayati Ali Assegaf, dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Nurhayati, konferensi yang akan digelar di Jakarta ini menghadirkan pembicara dari berbagai negara, organisasi internasional, serta tokoh nasional. Para narasumber akan membahas beragam strategi, peluang, dan tantangan dalam mempercepat pencapaian SDGs 2030.

Pemilihan Jakarta sebagai tuan rumah dianggap tepat karena kota ini menjadi pusat pertukaran gagasan dan kolaborasi lintas negara. Melalui forum tersebut, Nuraa Women’s Institute berharap terbentuk ruang dialog produktif yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dan memperkuat jaringan perempuan penggerak UKM di tingkat global.

Lanjut Nurhayati, konferensi ini terbuka untuk akademisi, mahasiswa, praktisi, aktivis, dan masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap isu pembangunan berkelanjutan.

“Partisipasi publik adalah kunci. Konferensi ini dirancang untuk menjadi forum inklusif, sehingga bagi yang peduli pada masa depan ekonomi dan SDGs bisa ikut serta,” ujarnya.