Jakarta, VIVA – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi pengemudi ojek online (Ojol) diduga menjadi korban penganiayaan oleh ojek pangkalan di Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat.
Insiden ini diunggah dalam akun Instagram @warga.jakbar, Kamis, 4 Desember 2025 dengan keterangan “aih main fisik, biasa yang gini matinya susah, duri setiap hari”.
Sementara itu tertulis bahwa aksi ini terjadi saat pengemudi ojol tengah menjemput penumpangnya.
Awalnya terlihat pengemudi ojol melintas perlahan mengenakan jas hujan. Kemudian beberapa orang diduga ojek pangkalan tengah mengajak berkomunikasi. Tiba-tiba kepalan tangan melayang ke arah helm pengemudi ojol tersebut.
Kemudian aksi ini sempat dicoba dilerai oleh penumpang tersebut. Setelahnya, pengemudi ojol itu langsung mempercepat laju kendaraannya.
Menanggapi hal ini, Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara mengatakan bahwa insiden diduga terjadi akibat kesalahpahaman.
"Jadi, ketika ada ojek online ingin mengangkut penumpang, lalu terjadi kesalahpahaman antara ojek pangkalan, sehingga terjadi pemukulan seperti di video tersebut," kata Sudrajat, dalam keterangannya, dikutip Minggu, 7 Desember 2025.
Sementara itu, Sudrajat menuturkan, keributan terjadi usai pengemudi ojol menjemput penumpang bukan di area yang telah disepakati. Di lokasi terdapat kesepakatan bahwa ojol mengambil penumpang sedikit menjauh dari pangkalan opang.
"Ojolnya saat itu berada pada di tempat yang telah disepakati, sehingga menyebabkan ketersinggungan dari ojek pangkalan," terang Sudrajat.
Kemudian terjadi peneguran dan berujung cekcok antara keduanya yang berakhir pemukulan.
"Terjadi cekcok di video, sehingga menyebabkan emosi, tersulut emosi dari ojek pangkalan dan menyebabkan pemukulan seperti di video tersebut," tutur Sudrajat.
Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian telah mengamankan kedua pelaku pemukulan berinisial RU dan M di sekitar wilayah Tambora.
"Untuk kedua pelaku, kami amankan di wilayah Kecamatan Tambora. Untuk pelaku sendiri, kami amankan dua jam setelah kejadian," jelasnya
Kedua pelaku juga telah mengakui perbuatannya lantaran tersulut emosi akibat pangkalan sepi, dan pelaku M (45) menyampaikan permohonan maaf.
"Kami gelap mata makanya kami nyesel.
"Ya gimana ya pak, namanya juga ojek pangkalan sepi banget. Saya juga minta maaf atas kesalahan kami ini," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian M menegaskan tidak akan mengulangi perbuatannya dan berharap masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

6 hours ago
2









