Jakarta, VIVA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni buka suara soal belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membekingi judi online. Sahroni menilai keterlibatan pegawai Komdigi dalam kasus judi online sudah tercium baunya.
Namun, menurut Sahroni, informasi yang sudah terendus itu belum menemui titik kebenaran.
"Di Kementerian Komdigi pasti sebenarnya mungkin sudah tercium baunya. Cuma kan belum pada titik kebenaran apa yang dilakukan para mereka yang melindungi judi online," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.
Sahroni menduga, Kementerian Komunikasi dan Informasi (sebelum ganti nama jadi Komdigi) yang mengaku menutup ratusan ribu website ternyata bukanlah website judi online.
"Sebelumnya kan kemarin selalu menyampaikan kepada publik. Kominfo ini kita situsnya tutup 100 ribu website. Ternyata website bukan judi online," lanjut politikus Partai Nasdem itu.
Menkomdigi Meutya Hafid
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
"Jadi, semacam kayak framing, tapi bukan langsung judi online," ungkapnya.
Sahroni pun berharap Meutya Hafid selaku Menteri Komdigi bisa menyelesaikan kasus judi online ini. Dia minta Meutya sebagai menteri yang memimpin Komdigi bisa serius dalam judi online.
"Nah, kita berharap nanti Bu Menterinya serius tentang terkait judi online ini. Jadi, tidak hanya melaporkan, hanya bilang 'sudah seribu kita tutup website', tapi sekarang seribu beneran adalah websitenya judi online," tutur dia.
PPATK: Usia Pemain Judi Online Semakin Rendah, di Bawah 10 Tahun
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan judi online (judol) semakin merambah ke usia anak-anak.
VIVA.co.id
6 November 2024