Pemprov Jakarta Pastikan Evaluasi Standar Keselamatan Gedung Buntut Kebakaran Glodok Plaza, Ini yang Disoroti

4 hours ago 1

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:50 WIB

Jakarta, VIVA — Peristiwa kebakaran maut yang melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu kemarin, direspons Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, dengan memastikan akan mengevaluasi standar keselamatan gedung di Ibu Kota.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menegaskan pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh terkait kejadian tersebut.

“Pastinya kita akan review ya terkait kebakaran ini. Kita evaluasi dari berbagai variabel, dari berbagai aspek, itu menjadi hal yang harus kita lakukan. Nanti kami akan rapatkan juga, tentu saja bersama stakeholder yang terkait,” ujar Teguh saat meninjau lokasi kebakaran pada Minggu (19/1/2025).

Kebakaran di Glodok Plaza

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Ia juga menyampaikan bahwa penyebab kebakaran akan diselidiki secara mendalam. 

“Secara teknis terkait masalah penyebab, kemudian bagaimana penanganannya, itu nanti akan dilakukan investigasi lebih lanjut,” imbuhnya.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa pihaknya rutin memeriksa sertifikasi keselamatan kebakaran gedung di wilayah DKI Jakarta.

Kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan di lantai 8.

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

“Setiap gedung wajib memiliki sertifikasi keselamatan kebakaran yang diperbarui setiap tahun. Pemeriksaan ini mencakup proteksi kebakaran gedung. Kami juga memberikan pembinaan kepada pengelola gedung untuk memastikan mereka mematuhi aturan,” kata Satriadi.

Langkah ini, menurutnya, menjadi upaya preventif agar insiden serupa tidak terulang. Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan pemilik dan pengelola gedung diperlukan, terutama dalam proses evakuasi korban dan pembersihan puing-puing yang berpotensi menghambat penyelamatan.

Kebakaran di Glodok Plaza dinyatakan berhasil dipadamkan pada Jumat (17/1) sore, setelah melalui upaya intensif selama dua hari. Namun, evakuasi korban dan pencarian jenazah terus dilakukan.

“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta pengelola gedung untuk memfasilitasi proses pencarian lebih lanjut. Bangunan yang sudah tidak stabil memerlukan penanganan khusus agar tidak membahayakan petugas,” jelas Satriadi.

Hingga saat ini, tujuh jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara itu, 14 orang lainnya dilaporkan hilang. Berikut daftar korban yang masih dalam pencarian: Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38).

Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap standar keselamatan gedung. Pemprov Jakarta akan memastikan langkah-langkah investigasi, evaluasi, dan pengetatan regulasi dijalankan dengan maksimal untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya

“Setiap gedung wajib memiliki sertifikasi keselamatan kebakaran yang diperbarui setiap tahun. Pemeriksaan ini mencakup proteksi kebakaran gedung. Kami juga memberikan pembinaan kepada pengelola gedung untuk memastikan mereka mematuhi aturan,” kata Satriadi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |