Penampilan Stunning Asmara Abigail di FFI Pakai Dress dari Pecahan Keramik

1 day ago 1

Rabu, 20 November 2024 - 19:48 WIB

Jakarta, VIVA –  Asmara Abigail berhasil mencuri perhatian publik saat tampil di red carpet dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Digelar di Ice BSD Tangerang. Asmara Abigail menggunakan midi dress yang terbuat dari perpaduan pecahan keramik dan rajutan dari bahan organza bernuansa warna hijau muda.

Pecahan keramik tersebut disusun dan dikaitkan satu sama lain dan membentuk atasan. Sementara itu bahan organza dirajut membentuk rok dengan juntaian-juntaian panjang. 

Asmara Abigail yang masuk dalam nominasi pemeran pendukung perempuan terbaik untuk film Sehidup Semati ini mengungkap bahwa pakaian yang dikenakan merupakan desain dari desainer Toton. Pakaian tersebut kata Asmara Abigail juga merupakan koleksi Toton untuk Jakarta Fashion Week yang digelar beberapa bulan lalu.

“Iya ini keramik. Koleksi uni untuk Jakarta Fashion Week beberapa bulan lalu kalau enggak salah Oktober,” kata dia, Rabu malam 20 Oktober 2024.

Asmara Abigail

Photo :

  • VIVA/ Isra Berlian

Asmara Abigail mengungkap bahwa untuk koleksi yang dikenakannya malam ini bertajuk puing. Koleksi ini sendiri kata Asmara Abigail menggambarkan kegelisahan Toton dengan situasi dunia saat ini yang terjadi peperangan, konflik dan global warming.

Melalui busana ini juga, menjadi suara bagi sang desainer untuk pemerintah. Apakah pemerintah siap untuk memperjuangkan hak manusia dan hak hidup manusia bersama alam dan hewan secara seimbang. 

“Jadi digambarkan dengan keramik yang banyak pecah seperti ini. Tapi dengan jaitan-jaitannya ini menggambarkan bahwa selalu akan ada harapan, dan untuk orang-orang seperti kita yang memperjuangkan suara kita dengan karya seni ini bisa dilambangkan dengan karya mas Toton,” jelasnya. 

Di sisi lain, Asmara juga merasa koleksi Tonton yang dikenakannya malam ini juga menjadi cara dirinya ikut bersuara akan kondisi yang terjadi saat ini.

“Ternyata bahu ini jodohnya untuk festival film Indonesia yang tahun ini. Aku entah mengapa merasa ini simbolis asi alam juga dan aku merasa dekat sekali dengan pohon jadi aku merasa ini sangat Indonesia sih,” kata dia.   

Halaman Selanjutnya

“Jadi digambarkan dengan keramik yang banyak pecah seperti ini. Tapi dengan jaitan-jaitannya ini menggambarkan bahwa selalu akan ada harapan, dan untuk orang-orang seperti kita yang memperjuangkan suara kita dengan karya seni ini bisa dilambangkan dengan karya mas Toton,” jelasnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |