Bogor, VIVA - Pengamat politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran, melihat ada kecenderungan naiknya elektabilitas pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Bogor nomor urut 2 Atang Trisnanto-Annida Allivia untuk menyusul pasangan nomor urut 3 Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin akan berlangsung terus hingga hari pencoblosan selama dua faktor kuat mampu diraih dari lawan.
Menurut Seran, elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada Kota Bogor 2024 dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu figur calon dan isu-isu yang berkembang di masyarakat.
"Sosok Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin, meskipun memiliki pengalaman di bidang eksekutif dan legislatif, dinilai belum mampu menyelesaikan beberapa isu penting di Kota Bogor, seperti pengangguran, pelayanan dasar, serta masalah penataan kota yang berdampak pada kemacetan dan kebersihan," jelasnya.
Calon wali kota Bogor nomor urut 2 Atang Trisnanto
Seran menilai, isu-isu ini menjadi peluang bagi pasangan-pasangan lain, terutama pasangan Atang Trisnanto dan Annida Allivia, yang dinilai lebih responsif dalam merespon masalah-masalah tersebut.
Atang, yang memiliki rekam jejak yang baik dalam dunia pemerintahan, serta Annida, yang dianggap mampu menarik perhatian pemilih muda, dinilai mampu membangun daya tarik elektoral yang semakin besar, terutama di kalangan pemilih muda.
Dengan makin mdekatnya hari pemilihan, kontestasi Pilkada Kota Bogor 2024 diperkirakan akan makin seru, dengan persaingan ketat antara tiga pasangan utama: Dedie-Jenal, Sendi-Melli, dan Atang-Annida.
"Bagi pemilih Kota Bogor, Pilkada 2024 menjadi momen penting dalam memilih pemimpin yang diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada dan membawa perubahan positif bagi kota ini," katanya.
Pasangan calon wali kota Bogor Atang Trisnanto dan wakilnya Annida Allivia melun
Hasil survei elektabilitas terbaru yang dilaksanakan oleh Lembaga Survei Poldata Indonesia menunjukkan bahwa pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia mengalami tren positif dalam perolehan suara menjelang Pilkada Kota Bogor yang akan digelar pada 27 November 2024.
Survei yang dilakukan pada 1-10 November 2024 tersebut mengungkapkan data elektabilitas terkini dari sejumlah pasangan calon (Paslon) di Pilkada Kota Bogor. Hasilnya, pasangan Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 33%, disusul oleh pasangan Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa dengan 22%. Atang Trisnanto dan Annida Allivia meraih angka 21%, sementara pasangan Raendi Rayendra dan Eka Maulana serta pasangan Rena Da Frina dan Teddy Risandi berada di posisi terbawah dengan elektabilitas masing-masing 7% dan 5%.
Namun, yang menarik adalah prediksi yang disampaikan oleh Peneliti Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman. Menurutnya, dengan hanya kurang dari 10 hari tersisa menjelang hari pemilihan, pasangan Atang-Annida memiliki peluang besar untuk melampaui elektabilitas Dedie-Jenal, mengingat adanya potensi peningkatan elektabilitas yang signifikan.
"Pasangan Atang dan Annida menunjukkan tren yang positif, dengan elektabilitas yang terus naik. Sementara itu, elektabilitas Dedie dan Jenal cenderung menurun," ujar Fajar dalam acara diskusi publik bertajuk "Diskusi Publik Pilkada Kota Bogor 2024: Menakar Kekuatan Pasangan Calon Wali Kota Bogor di Pilkada 2024", yang berlangsung pada Minggu, 17 November 2024, di Imah Nini Coffee, Bogor.
Sementara, hasil survei UIKA bersama Radar Bogor menempatkan Atang-Annida di posisi 2. Paslon Nomor Urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia yang bertengger di urutan kedua dengan perolehan 24,66 persen suara selisih sedikit dengan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Dedie Rachim-Jenal Mutaqin berhasil keluar sebagai Paslon dengan suara terbanyak dengan torehan suara 33,38 persen.
Halaman Selanjutnya
"Bagi pemilih Kota Bogor, Pilkada 2024 menjadi momen penting dalam memilih pemimpin yang diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada dan membawa perubahan positif bagi kota ini," katanya.