Jakarta, VIVA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mempertanyakan hasil survei dari berbagai lembaga belakangan ini, yang menempatkan Dharma-Kun sebagai pasangan cagub-cawagub di Pilkada Jakarta, dengan urutan buncit atau paling rendah.
"Ya kira-kira menurut kamu kalau dipentokin itu artinya apa? Artinya kami tidak ikut campur dan kami tidak pernah meminta untuk tolong dinaikkan," ujar Dharma Pongrekun kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu 6 November 2024.
Dharma juga mempertanyakan standarisasi yang dilakukan oleh lembaga survei dalam memberikan hasil survei. Dia juga turut mempertanyakan status independen setiap lembaga survei.
"Bagaimana dengan kami independen yang tidak mampu membayar untuk menggerakkan lembaga survei? Kenapa tidak ada lembaga survei independen yang tergerak melakukan survei asli suara rakyat Jakarta? Karena data survei bukan berarti suara Rakyat Jakarta. Kita lihat sekarang," kata Dharma.
Dharma bingung bagaimana cara lembaga survei melakukan surveinya. Pasalnya, dia merasa keluarganya tidak menjadi pihak yang di survei.
"Keluarga saya, teman-teman saya di Jakarta tidak pernah ada yang pernah disurvei. Jadi bagaimana samplingnya? Kepada siapa? Dan kadang-kadang hanya 800 orang tapi dibikin prosentase untuk mewakili rakyat Jakarta yang ada 11 juta. Bagaimana ceritanya? Saya pernah belajar dulu," tukasnya.
Sebelumnya, Elektabilitas Pasangan calon atau paslon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno ada di posisi teratas jelang pemungutan suara Pilgub Jakarta. Duet Pramono-Rano meraih elektabilitas 38,3 persen menurut hasil survei Litbang Kompas.
Sementara, paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono harus menduduki posisi kedua dengan elektabilitas mencapai 34,6 persen. Lalu, paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana hanya memperoleh elektabilitas 3,3 persen.
Dari data survei Litbang Kompas yang dikutip pada Selasa, 5 November 2024, dari generasi pemilih 40,6 persen Gen Z di rentang usia kurang dari 28 tahun cenderung pilih Ridwan Kamil-Suswono. Sementara, 31,3 persen memilih Pramono-Rano, 4,2 persen pilih Dharma-Kun.
40,1 persen Gen Y Muda di rentang usia 28-35 tahun cenderung pilih Ridwan Kamil - Suswono. Sementara, 36,7 persen pilih Pramono-Rano, 2,7 persen pilih Dharma-Kun.
Kemudian, 45,1 persen Gen Y Madya di rentang usia 36-43 tahun cenderung memilih Pramono-Rano. Sementara, 27,5 persen pilih Ridwan Kamil - Suswono, 5,9 persen pilih Dharma-Kun.
Lalu, 41,1 persen Gen X di rentang usia 44-57 tahun cenderung pilih Pramono-Rano. Sementara 33,1 persen pilih Ridwan Kamil-Suswono, 2,1 persen pilih Dharma-Kun.
Kemudian, 36,5 persen baby boomers di rentang usia 58-76 tahun cenderung pilih Pramono-Rano. Sementara, 25,7 persen pilih Ridwan Kamil - Suswono.
Survei Litbang Kompas dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan jumlah responden 800 orang dalam kurun waktu 20 - 25 Oktober 2024. Dalam survei tersebut ditemukan sebanyak 23,8 persen responden belum atau masih bimbang menentukan pilihannya.
Ribuan responden tersebut dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di provinsi Jakarta. Adapun margin of error dari survei ini +/- 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Halaman Selanjutnya
40,1 persen Gen Y Muda di rentang usia 28-35 tahun cenderung pilih Ridwan Kamil - Suswono. Sementara, 36,7 persen pilih Pramono-Rano, 2,7 persen pilih Dharma-Kun.