Surabaya, VIVA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meminta semua pasangan calon (paslon) di Pilkada Sampang agar mengendalikan para pendukungnya. Hal itu untuk meredakan suasana setelah peristiwa pengeroyokan dengan senjata tajam oleh sekelompok orang yang menewaskan pendukung salah satu paslon di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, Madura, pada Minggu, 17 November 2024.
"Kalau itu terkait dengan urusan dukung-mendukung, tentu kami mengimbau bahwa masing-masing paslon tentunya bisa ikut mengendalikan pendukungnya, bahwa pesta demokrasi ini bukan dilakukan dengan cara-cara kekerasan seperti itu karena akan merugikan dan akan merusak persatuan," kata Adhy Karyono, Senin, 18 November 2024.
Dia mengaku sudah menerima informasi soal peristiwa berdarah di Sampang pada Minggu malam. Adhy mengatakan, dia langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menangani itu. "Kami sudah koordinasikan dengan polda untuk, pertama, kalau kasusnya terkait dengan pidana tentu diselesaikan [secara hukum]," ujarnya.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Photo :
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Polda Jatim sendiri sudah menerjunkan tim untuk mem-back up Kepolisian Resor Sampang dalam menangani insiden tersebut. Tim dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman. "Saya sudah di Sampang sekarang," kata Farman kepada VIVA.
Video peristiwa penyerangan itu viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya sejak Minggu sore kemarin. Potongan video menggambarkan lebih dari tiga pria memegang celurit dalam posisi siap menyerang. Bahkan, ada satu pria memegang dua celurit. Di dekat mereka, banyak pria lain bersarung berjaga-jaga akan datangnya serangan.
Peristiwa itu terlihat terjadi di halaman luas yang dikelilingi rumah-rumah. Video direkam warga dari dalam dan teras rumah. Dari video, terdengar suara perempuan menangis, meminta anggota keluarganya tidak ikut-ikutan. "Jhek roknorok (Jangan ikut-ikutan)," pinta perempuan itu.
Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya. Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong. Dilaporkan, 1 orang tewas dalam insiden tersebut.
Informasi diperoleh, peristiwa berdarah itu terjadi setelah kunjungan paslon Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte) melakukan kegiatan di rumah salah satu tokoh desa setempat. Adapun korban yang tewas diserang disebut-sebut sebagai saksi paslon tersebut.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, menjelaskan, sebelum penyerangan terjadi, paslonnya sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu. "Pasangan calon kami bisa diselamatkan dan keluar dari lokasi," katanya kepada wartawan.
Halaman Selanjutnya
Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya. Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong. Dilaporkan, 1 orang tewas dalam insiden tersebut.