Bogor, VIVA – Guru Besar Universitas Nusa Bangsa Bogor Prof. Dr. Luluk Setyaningsih memberikan pandangannya atas kapasitas Dr. Atang Trisnanto, calon wali kota Bogor, yang mengusung visi Bogor Nyaman untuk Semua dalam hal kepedulian lingkungan dan optimalisasi ruang perkotaan dengan program Wisata Pekarangan.
Sebagai akademisi di bidang Silvikultur Tropika, Luluk melihat studi Atang di dunia kehutanan dan pengalaman politik sebagai modal besar untuk memimpin Kota Bogor, kota dengan julukan “Kota Hujan”.
Menurut Luluk, Kota Bogor memiliki tantangan serius seperti bencana longsor, banjir lintasan, pohon tumbang, dan degradasi ruang terbuka hijau.
“Kota Bogor, secara geografis, administratif, sejarah, juga ekologis-lingkungan, dapat dikatakan sebagai kota dengan seribu keistimewaan, dengan berbagai permasalahan wilayah urban. Gagasan Atang-Annida untuk peduli terhadap lingkungan, juga pemanfaatan ruang terbatas menjadi lebih produktif (wisata pekarangan), tampaknya menjadi gagasan yang menyesuaikan dengan karakter istimewa Kota Bogor,” kata Luluk.
Ia juga menilai pentingnya Atang jika terpilih menjadi wali kota Bogor untuk merevitalisasi kawasan hijau di seluruh penjuru kota, menjadi pembaruan dan pelengkap wisata persawahan di Mulyaharja, yang sempat menjadi ikon pada era Bima Arya.
“Mewujudkan gagasan tersebut membutuhkan pengetahuan dan pengalaman memadai serta political will kuat. Latar belakang pendidikan dan pengalaman Atang dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan dan sebagai pimpinan pucuk pada DPRD Kota Bogor, menjadi kontribusi untuk meyakinkan terwujudnya gagasan tersebut,” imbuhnya.
Kota Bogor dalam peta ekonomi nasional
Dalam konteks visi Presiden Prabowo untuk memajukan petani dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen seperti era presiden Soeharto, Prof. Luluk menyatakan bahwa Kota Bogor dapat memainkan peran strategis. Kota ini harus bekerja keras meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dari 5,10 persen menjadi 8 persen.
Pasangan calon wali kota Bogor Atang Trisnanto dan wakilnya Annida Allivia melun
“Kota Bogor dengan segala keistimewaannya, tentu berperan penting untuk berkontribusi mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengupayakan pertumbuhan ekonomi daerah minimal 8 persen, atau Kota Bogor harus bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah 3 persen, dari yang sebelumnya 5.10,” terang Luluk.
“Sektor jasa dan barang, skala usaha rumah tangga, industri, mikro & makro, nasional dan multinasional, serta potensi perdagangan karbon, semestinya menjadi focus pengembangan secara komprehensif,” kata dia.
Menurutnya, berbagai mekanisme pengembangan menjadi alternatif penting, dengan memanfaatkan potensi SDA, SDM, efisiensi tata kelola, melalui upaya peningkatan produktivitas ruang, kerja sama wilayah sekitar, berkolaborasi dengan berbagai lembaga riset untuk menghasilkan teknologi dan produk.
Selain itu, juga memeperluas jangkauan pasar daerah dan global. Pemimpin inovatiflah yang dapat menerjemahkan upaya untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut dalam berbagai programnya
Kolaborasi antargenerasi Atang dan Annida
Atang Trisnanto yang berpasangan dengan Annida Allivia, perwakilan generasi Gen Z, dinilai oleh Luluk sebagai kombinasi ideal untuk merepresentasikan semua lapisan masyarakat.
“Keberadaan Annida dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda, terutama dalam sektor pertanian urban yang semakin relevan. Jika program seperti insentif Rp10 juta per bulan untuk petani muda diwujudkan, ini bisa menginspirasi banyak Gen Z untuk terjun ke pertanian, baik di pekarangan rumah maupun daerah luar,” katanya.
Luluk menambahkan bahwa pendekatan Atang yang inklusif, analitis, dan eksekusi tepat sudah terbukti melalui perannya sebagai Ketua DPRD Kota Bogor periode 2019-2024.
“Kemampuannya menggali fakta, melibatkan banyak pemangku kepentingan, dan membuat keputusan strategis menunjukkan karakter pemimpin yang dibutuhkan Kota Bogor,” ujarnya.
Visi Kota Bogor yang hijau dan produktif
Sebagai kota yang memiliki berbagai keistimewaan geografis dan ekologis, Bogor membutuhkan pemimpin dengan visi keberlanjutan dan inovasi. Luluk optimis bahwa gagasan Atang-Annida akan membawa perubahan signifikan untuk Kota Hujan.
“Kolaborasi lintas generasi ini akan membantu menciptakan Kota Bogor yang hijau, produktif, dan sejahtera bagi semua warganya,” katanya.
Halaman Selanjutnya
“Mewujudkan gagasan tersebut membutuhkan pengetahuan dan pengalaman memadai serta political will kuat. Latar belakang pendidikan dan pengalaman Atang dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan dan sebagai pimpinan pucuk pada DPRD Kota Bogor, menjadi kontribusi untuk meyakinkan terwujudnya gagasan tersebut,” imbuhnya.