Jakarta, VIVA – PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu firma akuntansi terbesar di dunia, kembali melakukan pemangkasan tenaga kerja di Amerika Serikat. Langkah ini bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi divisi layanan bisnis dan menempatkan fokus lebih besar pada teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan pemanfaatan data.
Pemangkasan ini menandai kelanjutan tren global, di mana perusahaan-perusahaan besar semakin menyesuaikan jumlah tenaga kerjanya seiring adopsi AI yang pesat. Bagi banyak karyawan, perubahan ini berarti mereka harus siap menghadapi peran baru, pelatihan tambahan, atau bahkan kehilangan pekerjaan.
PwC PHK 150 Karyawan
PwC mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 150 karyawan yang bekerja di bidang marketing, sumber daya manusia (HR), operasional, dan fungsi pendukung lainnya.
Karyawan yang terdampak ini merupakan 1,5 persen dari sekitar 10.000 orang yang bekerja di divisi layanan bisnis PwC di AS. Secara keseluruhan, unit PwC AS memiliki sekitar 75.000 karyawan.
Sejak 2022, PwC telah menilai cara-cara untuk membuat tim pendukung lini layanan utama, audit, konsultasi, dan pajak, lebih efisien. Layanan bisnis mencakup marketing, HR, IT, komunikasi, hukum, dan keuangan.
Manajemen menekankan bahwa setiap rencana transformasi luas akan memengaruhi sumber daya, baik melalui pengenalan teknologi baru, perubahan proses, penghapusan tugas tertentu, atau penambahan tanggung jawab baru.
Transformasi dengan AI dan Data
Ilustrasi manajemen data / Artificial Intelligence (AI).
PwC sedang meninjau proses individu di setiap fungsi layanan bisnis, mencari cara bekerja yang berbeda menggunakan teknologi dan data, serta mengembangkan rencana perbaikan. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar dua tahun, melibatkan perancangan ulang ratusan proses, penerapan teknologi baru, dan identifikasi duplikasi, yang kemungkinan akan menimbulkan pemutusan hubungan kerja lebih lanjut.
Namun, PwC menekankan bahwa beberapa karyawan akan memperoleh keterampilan baru melalui pelatihan dan mengambil peran yang diperbarui. “Ini bukan sekadar mengganti manusia dengan AI, melainkan kombinasi antara teknologi dan bakat manusia,” kata manajemen PwC, sebagaimana dikutip dari The Wall Street Journal, pada Senin, 10 November 2025.
Pemangkasan Tenaga Kerja Secara Global
Di seluruh dunia, banyak perusahaan memangkas puluhan ribu pekerjaan kantoran karena adopsi AI. Beberapa perusahaan memutuskan untuk tidak mengganti posisi tertentu di bidang keuangan, hukum, dan layanan pelanggan.
Halaman Selanjutnya
PwC sebelumnya melakukan PHK formal pertama di AS pada musim gugur tahun lalu, memangkas sekitar 1.800 orang, atau 2,5 persen dari tenaga kerja AS, terutama di bagian advisory dan operasi teknologi.

3 weeks ago
11









