Jakarta, VIVA – Hari ini, Senin 10 November 2025, Presiden Prabowo melantik sejumlah pejabaat baru di lingkungan pemerintahan. Salah satu pejabat yang dilantik Prabowo adalah Arif Satria yang menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN).
Arif Satria diketahui merupakan rekotr dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menggantikan sosok Laksana Tri Handoko, kepala BRIN Sebelumnya. Lantas siapa sosok Arif Satria? Melansir lama resmi IPB, Prof. Dr. Ari Satria, S.P., M.Si lahir di Pekalongan Jawa Tengah, 17 September 1971.
Dirinya menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Islam 2 Pekalongan, setelah lulus di tahun 1984 dia melanjutkan pendidikan SMP di SMP Islam Pekalongan , dan melanjutkan SMA Muhammadiyah Pekalongan.
Setelah lulus SMA di tahun 1990, Prof Arif Satria menempuh pendidikan S1 di IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan mengambil jurusan Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB dan lulus pada 1995. Arif kemudian melanjutkan pendidikan S2 di IPB tahun 1999 dengan mengambil program Sosiologi Pedesaan.
Dia juga sempat mengambil gelar doktor dari Kagoshima University, Jepang, dalam bidang Marine Policy pada 2006. Ia juga pernah menjalani program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.
Karirnya sendiri dimulai sejak tahun 1997 sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB. Pada 2019, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB dalam bidang Ekologi Politik.
Di tahun 2017 dirinya kemudian diangkat menjadi Rektor IPB University untuk periode 2017–2022, dan kembali diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan pada periode 2023–2028.
Prestasi Selama Menjadi Rektor IPB
Selama dua periode kepemimpinannya, IPB University telah mengalami transformasi signifikan melalui inisiatif Global South Leadership in Innopreneurship. Strategi ini telah membawa IPB menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia dalam bidang pertanian dan biosains tropika.
Tak hanya itu saja, dibawah kepemimpinannya, IPB juga berhsil menempati peringkat ke 45 dunia, peringkat, peringkat 8 Asia dan peringkat 1 Asia Tenggara dalam QS World University Rankings by Subject untuk bidang Agriculture and Forestry. Selain itu, dalam THE Impact Rankings, IPB juga berhasil masuk dalam 100 besar dunia, menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Halaman Selanjutnya
Prestasi lainnya juga berhasil didapatkan IPB dibawah kepemimpinan Arif Satria. Dua tahun lalu (2023), IPB berhasil meraih peringkat 1 dunia untuk SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), peringkat 9 dunia untuk SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), serta peringkat 10 dunia untuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan). Secara konsisten, IPB juga dianugerahi The Best SDGs University Award oleh Bappenas selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2022, 2023, dan 2024.

3 weeks ago
11









