Jakarta, VIVA – Isu soal kedatangan debt collector ke rumah Sarwendah kembali memanas setelah kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, angkat bicara. Menurutnya, kejadian tersebut tidak hanya menimbulkan kesalahpahaman, tetapi juga dinilai janggal karena penagihan dilakukan ke alamat yang salah dan tanpa prosedur yang benar.
Minola menegaskan bahwa polemik terkait tunggakan cicilan mobil yang dipasangkan kepada Ruben sebenarnya tidak sebesar yang ramai diberitakan. Ia menyebut, keterlambatan pembayaran yang terjadi tidak fatal dan bahkan berlangsung sangat singkat. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
“Untuk bulan sekarang ini, itu ada tanggal yang menurut dia belum jatuh tempo atau mungkin telat satu hari (dari tanggal jatuh tempo),” ujar Minola di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur, Sabtu 15 November 2025.
Menurutnya, situasi tersebut tidak seharusnya langsung berujung pada tindakan penagihan secara agresif. Apalagi, jika keterlambatannya hanya dalam hitungan hari. Minola kembali mempertanyakan apakah pihak leasing telah menjalankan prosedur standar sebelum mengirim penagih.
“Jadi kalau tiba-tiba satu hari ada debt collector, secara hukum itu enggak dibenarkan,” tegasnya.
Yang menjadi sorotan utama ialah lokasi penagihan. Mobil yang dimaksud terdaftar atas nama Ruben dan alamat administrasinya jelas mengarah ke kediaman Ruben. Karena itu, Minola heran mengapa penagihan justru dilakukan di rumah Sarwendah, yang sudah tidak memiliki keterkaitan hukum dengan status kepemilikan mobil tersebut.
“Ada alamatnya Ruben, ya dihubungi dong Ruben-nya. Jangan datang ke rumah orang lain yang enggak ada hubungannya dengan Ruben, kemudian orang lain itu preskon,” katanya.
Dari pihak Ruben, muncul rasa kecewa karena isu ini terlanjur terbawa ke publik. Minola menyatakan bahwa Ruben merasa namanya ikut tercoreng akibat pemberitaan yang berkembang. Padahal, menurutnya, Ruben telah berusaha tetap bertanggung jawab atas banyak hal, termasuk urusan finansial setelah perceraian.
Dalam pernyataannya, Minola bahkan membandingkan kewajiban pembayaran cicilan mobil dengan kontribusi besar Ruben terhadap kebutuhan mantan istri dan anak-anaknya.
“Kita aja mungkin belum tentu masih suami-istri ngasih uang belanja Rp200 juta per bulan buat istri kita. Harus dihargai dong,” ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Ia menyebut, bukan mustahil keterlambatan pembayaran cicilan terjadi karena prioritas Ruben mengarah pada kebutuhan keluarga.

2 weeks ago
32









