Kamis, 13 November 2025 - 12:20 WIB
Bangkok, VIVA – She Zhijiang, warga negara China yang diduga membangun kerajaan judi online (judol) illegal dan penipuan online di Myanmar akhirnya diekstradisi dari Bangkok ke China setelah buron lebih dari 10 tahun. She Zhijiang diketahui telah ditahan di Thailand sejak tahun 2022 lalu setelah aparat kepolisian menerbitkan surat perintah internasional dan red notice Interpol yang diminta oleh China.
Melansir laman The Guardian Kamis 13 November 2025, pengadilan pidana Thailand memutuskan untuk mengekstradisi She pada Mei tahun lalu, dan keputusan itu kembali ditegaskan oleh pengadilan lain pada Senin lalu setelah tim kuasa hukumnya mengajukan banding.
“Pihak Tiongkok meminta ekstradisi terhadap tersangka, dan kasusnya menjadi prioritas tinggi bagi mereka,” ujar, asisten komisaris jenderal kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Polisi Jirabhop Bhuridej kepada wartawan.
Menurut pernyataan resmi kepolisian Thailand, She akan dikirim ke Tiongkok untuk diadili atas tuduhan mengoperasikan kasino dan situs judi ilegal, serta menggunakan wilayah Myanmar sebagai basis operasi dan tempat pencucian uang.
Menanggapi keputusan tersebut, pengacaranya, Sanya Eadjongdee, menyebut proses ekstradisi ini tidak biasa, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa kliennya tetap menyangkal semua tuduhan.
Masa Kecil She Zhijiang yang Kelam
She Zhijiang lahir pada 1982 di sebuah desa miskin di Provinsi Hunan, Tiongkok. Ia putus sekolah pada usia 14 tahun dan belajar pemrograman komputer secara otodidak.
Pada usia 20-an, ia pindah ke Filipina dan mulai menekuni bisnis judi online yang ilegal di Tiongkok. Pada 2014, pengadilan Tiongkok pernah menjatuhkan hukuman kepadanya karena mengoperasikan lotere ilegal.
Namun, seiring waktu, ia memperluas bisnis judinya ke Kamboja dan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Menurut Departemen Keuangan AS, She juga memiliki kewarganegaraan Kamboja dan Myanmar.
Proyek Kota Shwe Kokko di Myanmar, She Zhijiang
She Zhijiang dikenal sebagai salah satu tokoh paling besar yang dikaitkan dengan pusat-pusat penipuan online di Asia Tenggara. Jaringan tersebut telah menjebak ribuan warga Tiongkok dan mendorong Beijing melakukan penindakan besar-besaran.
Salah satu proyek paling kontroversial miliknya adalah kota Shwe Kokko di Myanmar, dekat perbatasan Thailand. Dalam video promosi yang viral di media sosial, kota itu digambarkan sebagai destinasi wisata mewah bagi turis Tiongkok. Namun, dibalik bangunan megahnya, kota tersebut diduga menjadi sarang penipuan, pencucian uang, dan perdagangan manusia.
Halaman Selanjutnya
Bahkan She Zhijiang dan perusahaannya, Yatai, telah dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris dan Amerika Serikat karena keterkaitannya dengan pelanggaran HAM di kompleks-kompleks penipuan tersebut.

3 weeks ago
6









