VIVA – Skin barrier adalah lapisan pelindung kulit yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh. Fungsi utamanya adalah melindungi kulit dari polusi, bakteri, alergen, serta menjaga kelembapan alami.
Namun, banyak orang yang tidak menyadari betapa krusialnya perawatan skin barrier. Ketika skin barrier rusak, kulit dapat mengalami berbagai masalah, mulai dari kekeringan hingga peradangan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan solusi untuk mengatasi skin barrier yang rusak.
Gejala dan Penyebab Kerusakan Skin Barrier
Ilustrasi Kulit Wajah Sehat dan Awet Muda
Gejala skin barrier yang rusak mudah dikenali. Kulit biasanya terlihat kering, gatal, kemerahan, hingga terasa kencang. Bahkan, kulit yang rusak bisa memicu jerawat, infeksi, atau tanda penuaan dini seperti kerutan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, dokter kulit Melissa Piliang menjelaskan bahwa skin barrier adalah lapisan luar kulit yang terdiri dari sel-sel mati, lipid, protein, dan lemak. Meskipun lapisan ini tidak hidup, perannya sangat penting dalam melindungi lapisan kulit yang lebih dalam dari bahaya lingkungan.
Skin barrier juga berfungsi sebagai “pintu pelindung” yang menjaga air tetap terperangkap dalam kulit dan mencegah masuknya bakteri serta bahan kimia berbahaya. Ketika lapisan ini rusak, fungsi perlindungannya terganggu, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan kerusakan.
Penyebab kerusakan skin barrier bisa berasal dari berbagai faktor eksternal maupun internal. Beberapa di antaranya adalah:
-
Paparan sinar matahari berlebih yang mempercepat penuaan kulit.
-
Lingkungan yang terlalu kering atau lembap, yang merusak keseimbangan alami kulit.
-
Penggunaan sabun keras atau produk yang mengandung bahan kimia agresif.
-
Over eksfoliasi atau mencuci wajah terlalu sering.
-
Tekanan psikologis dan faktor genetik, seperti dermatitis atopik atau psoriasis.
Kombinasi dari faktor-faktor ini membuat kulit sulit mempertahankan fungsinya sebagai pelindung, sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
Penyebab Kerusakan Skin Barrier
Ilustrasi wanita/kulit wajah.
Kerusakan skin barrier sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Beberapa di antaranya adalah:
-
Paparan Sinar Matahari Berlebih, sinar ultraviolet (UV) tidak hanya mempercepat proses penuaan kulit, tetapi juga dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan munculnya bintik hitam, kerutan, hingga meningkatkan risiko kanker kulit
-
Lingkungan Ekstrem. kondisi yang terlalu lembap atau terlalu kering dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit, membuat skin barrier lebih mudah rusak.
-
Penggunaan Produk yang Tidak Tepat, produk skincare berbahan kimia keras, sabun alkali, atau eksfoliasi berlebihan dapat melemahkan lapisan pelindung kulit.
-
Tekanan Psikologis dan Faktor Genetik, stres dapat memengaruhi kesehatan kulit, sementara faktor genetik dapat membuat kulit lebih rentan terhadap kondisi seperti dermatitis atopik atau psoriasis.
-
Polusi dan Iritan, paparan polutan, debu, serta bahan kimia dari lingkungan sekitar dapat mempercepat kerusakan skin barrier.
Cara Memperbaiki dan Merawat Skin Barrier
Jika Anda mengalami tanda-tanda kerusakan skin barrier, jangan khawatir. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan kulit:
1. Gunakan Pelembap Secara Rutin
Pelembap adalah kunci utama untuk memperbaiki skin barrier. Pilih pelembap berbahan dasar air yang mengandung gliserin, asam laktat, atau ceramide. Aplikasikan segera setelah mandi, saat kulit masih lembap, untuk membantu mengunci kelembapan.
2. Pilih Pembersih Bebas Sabun
Gunakan pembersih lembut yang tidak mengandung sabun atau pewangi. Produk seperti ini tidak hanya membersihkan, tetapi juga menjaga lapisan minyak alami kulit tetap utuh.
3. Hindari Over Eksfoliasi
Terlalu sering mengelupas kulit dapat merusak skin barrier. Kurangi penggunaan produk eksfoliasi dan fokus pada produk yang menenangkan dan membantu regenerasi kulit.
4. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Paparan sinar UV adalah musuh utama kulit. Pilih sunscreen dengan perlindungan spektrum luas, minimal SPF 30, dan gunakan secara teratur, bahkan saat berada di dalam ruangan. Selain itu, lindungi kulit dengan pakaian panjang atau topi saat beraktivitas di luar ruangan.
5. Jaga Pola Hidup Sehat
Perbaiki pola makan dengan konsumsi makanan bergizi yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain itu, cukup tidur dan kelola stres untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam.
6. Jaga Keseimbangan pH Kulit
pH kulit normal adalah sekitar 5,5. Gunakan produk yang dirancang untuk menjaga pH kulit tetap seimbang. Produk yang terlalu asam atau basa dapat melemahkan lapisan pelindung kulit.
Kerusakan skin barrier bukanlah hal sepele. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan penampilan kulit secara signifikan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah perawatan yang tepat, Anda dapat memperbaiki sekaligus menjaga skin barrier tetap sehat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli dermatologi jika kondisi kulit tidak membaik.
Merawat skin barrier adalah investasi jangka panjang untuk kulit yang sehat dan bercahaya!
Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari
Temukan 8 kebiasaan yang dapat membuat mudah lupa di usia muda dan cara mengatasinya, agar daya ingat tetap tajam dan fungsi otak optimal.
VIVA.co.id
18 November 2024