Tangerang, VIVA - Angka stunting di Provinsi Banten mengalami kenaikan, yakni dari 21 persen menjadi 24 persen di tahun 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia.
Data ini pun menjadi pertanyaan dalam debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di pilkada 2024. Dimana, kedua pasangan calon memaparkan programnya untuk menghapus kasus stunting di Banten usai mendapat pertanyaan dari panelis.
Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 1, Ade Sumardi menyamakan penanganan kasus stunting seperti banjir. Yakni, penanganan harus dari hulu ke hilir agar kasus bisa terus menurun bahkan hilang di Banten.
"Remaja sebelum nikah diberi tablet penambah darah, di sekolah gurunya wajib memastikan diminum, lalu orang tua juga wajib memastikan diminum," katanya.
Selain itu, Ade juga bakal mencegah terjadinya pernikahan di bawah umur lantaran berisiko besar memiliki anak yang stunting. Selain itu, dirinya juga akan memastikan calon pengantin yang memiliki penyakit kronis untuk menunda pernikahan atau kehamilan.
"Tunda dulu hamil sampai penyakitnya sembuh, karena kalau dibiarkan, anaknya sudah dipastikan berisiko stunting," ujarnya.
Sementara, untuk hilirnya, Ade akan mendata anak berisiko stunting dan yang sudah dalam kategori stunting. Nantinya, penanganan keduanya akan berbeda, yakni anak berisiko stunting harus dipastikan diberi gizi cukup dan mendapat pola asuh yang benar.
Sementara, untuk anak yang sudah stunting akan diberi bantuan sosial untuk mengejar pemenuhan gizi.
"Karena berisiko penyakit kronis, penanganan telaten termasuk melibatkan posyandu dan kader PKK, beli alat ukur dan timbang jangan sampai memakai timbangan kiloan di pasar karena akurasinya tidak benar," jelasnya
Sementara itu, Calon Wakil Gubermur nomor urut 1, Dimyati Natakusumah mengatakan, ia dan Andra Soni memiliki program pengendalian stunting bersama kota atau kabupaten yang ada di Banten. Pasalnya, pengentasan stunting tidak bisa hanya dilakukan dari pemerintah Provinsi saja.
"Memang harus dikeroyok, dan apa yang dilakukan Pak Prabowo makan gratis itu upaya untuk memperbaiki gizi, dan menyiapkan air bersih karena permasalahan air yang ada itu harus betul bisa dikendalikan dengan baik," ungkapnya.
Dimyati juga bakal memberikan penanganan kesehatan terhadap ibu hamil, terutama di hari pertama kehidupan sampai seribu hari kelahiran.
"Harus betul-betul diberi imunisasi, makan bergizi, susu, dan lain sebagainya. Penanganan ini sangat penting dalam waktu hari berikutnya jadi golden periode," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Sementara, untuk anak yang sudah stunting akan diberi bantuan sosial untuk mengejar pemenuhan gizi.