Jakarta, VIVA - Elektabilitas pasangan calon atau paslon Sumiatun-Ibnu Salim unggul dari tiga paslon rival lain di Pilkada Lombok Barat. Temuan itu diketahui dari hasil survei Pusat Polling Indonesia (Puspoll)
Survei yang dilakukan empat hari jelang pemungutan suara itu merilis hasil elektabilitas terbaru paslon Bupati-Wakil Bupati di Pilkada Lombok Barat 2024.
Dalam simulasi survei, responden diajukan dengan pertanyaan; 'Jika Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat Dilakukan Hari ini, Pasangan Manakah yang Akan Anda Pilih?'
Dari hasil survei jawaban responden, paslon Sumiatun-Ibnu Salim unggul dengan elektabilitas mencapai 31,8%. Di posisi kedua, Naufar Furqony Farindua-Khairatun dengan meraih 26,8%.
Lalu, nomor tiga ditempati paslon Nurhidayah-Imam Kafali dengan 17,2 %. Kemudian, urutan empat ada paslon Lalu Ahmad Zaini-Nurul Adha dengan 11,8%. Sementara, responden yang menjawab tak tahu/tak jawab sebanyak 12,3%.
Peneliti Utama Puspoll Indonesia, Luqmanul Hakim menjelaskan, tingginya elektabilitas paslon nomor tiga ini erat kaitannya dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas Sumiatun.
Pun, Sumiatun juga menempati posisi tertas dengan popularitas mencapai 68% dan akseptabilitas 63,8%.
Dari data tersebut, Luqman menyebut, paslon Sumiatun-Ibnu Salim berpeluang besar untuk keluar sebagai pemenang di Pilkada Lombok Barat pada Rabu, 27 November, tengah pekan depan.
"Dengan jumlah pemilih mengambang yang tinggal 12,3%, berat bagi calon lain untuk mengejar pasangan Sumiatun- Ibnu salim di Pilkada Lombok Barat," kata Luqman dalam keterangannya, Sabtu, 23 November 2024.
Menurut dia, butuh kerja keras dan sesuatu yang luar biasa untuk bisa merubah keadaan. "Kalau pun ada politik uang, kecil peluang akan berdampak terhadap elektoral," jelas Luqman.
Luqman mengatakan demikian karena pemilih paslon Sumiatun-Ibnu Salim juga memiliki pemilih loyal (strong voters) yang paling tinggi dari paslon lain dengan meraih 71,5%.
"Dalam temuan survei kami, terlihat pemilih pasangan ini sangat militan, sehingga kecil kemungkinan untuk merubah pilihannya," ujar Luqman.
Survei Puspoll digelar dalam kurun waktu 12 - 16 November 2024. Metode survei adalah 'face to face interview' atau tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview).
Adapun jumlah sampel sebanyak 600 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error ± (4%) dengam tingkat kepercayaan 95%.
Halaman Selanjutnya
"Dengan jumlah pemilih mengambang yang tinggal 12,3%, berat bagi calon lain untuk mengejar pasangan Sumiatun- Ibnu salim di Pilkada Lombok Barat," kata Luqman dalam keterangannya, Sabtu, 23 November 2024.