Terungkap, Terduga Peledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Peledak di 2 Tas

3 weeks ago 10

Senin, 10 November 2025 - 17:28 WIB

Jakarta, VIVA – Polisi kembali mengungkap fakta baru terkait insiden ledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Diketahui, siswa terduga pelaku membawa dua tas saat datang ke sekolah, dan keduanya diduga berisi bahan peledak. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, mengatakan dari hasil analisis rekaman CCTV, pelaku tampak membawa tas sekolah dan satu tas jinjing saat tiba di lokasi.

“Kita menjawab tadi temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ,” ujar Budi kepada wartawan, Senin, 10 November 2025.

Kabid Humas PMJ, Kombes Pol Budi Hermanto

Dari hasil penyelidikan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan tujuh bahan peledak yang dibawa pelaku. Empat diantaranya meledak di dua lokasi berbeda, sementara tiga lainnya tidak sempat terpicu.

“Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak. Artinya, dari tujuh bahan peledak tadi yang sudah meledak adalah empat, tersisa tiga yang belum. Ini secara detail, secara komperensif nanti akan dijelaskan dari pihak gegana dan pihak densus, dan Puslabfor ya, karena itu hasil olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata dia.

Kata dia, pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku. Salah satunya soal mencari kemungkinan pihak yang mengajari dia. Pihaknya bakal koordinasi dengan stakeholder guna melakukan pemantauan konten sensitif.

"Pada saat pak Kapolri ada di RS Islam, akan mendalami pihak pihak lain apabila ada yang mengajari pembuatan bom termasuk dari media sosial, bapak kapolda akan membangun sinergi dalam hal ini Komdigi untuk sama sama melihat konten konten yang tidak layak dikonsumsi anak-anak ini harus ada batasan," kata dia.

Sebagai informasi, kejadian ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta saat melaksanakan shalat Jumat.

Akibat kejadian ini, puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Berdasarkan informasi dari Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo pada Sabtu kemarin, sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan yang cukup kuat.

Halaman Selanjutnya

Meski kondisi fisik para korban mulai membaik, ia menilai pemulihan mental justru menjadi tantangan terbesar pascakejadian.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |