Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat gempar dunia bisnis dan teknologi. Dalam kebijakan terbarunya, Trump menaikkan biaya visa kerja H-1B menjadi USD 100 ribu atau sekitar Rp1,6 miliar per pekerja.
Langkah itu disebut bertujuan melindungi tenaga kerja lokal dan menaikkan standar gaji minimum bagi pemegang visa. Namun, dampak terduga justru muncul, yakni perusahaan rintisan (startup) teknologi di luar AS kini mendapat peluang besar untuk menarik talenta global yang sebelumnya tertarik bekerja di Negeri Paman Sam.
Pendiri startup di Inggris dan Kanada mengaku kebijakan Trump membuat posisi mereka lebih kompetitif dalam perekrutan tenaga ahli.
“Selama ini kami hanya bisa mendapatkan kandidat kelas dua. Sekarang, kami punya kesempatan menarik yang terbaik,” ujar Husayn Kassai, Pendiri startup kecerdasan buatan asal London, Quench.ai, dikutip dari The Financial Times.
Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, bahkan menyambut hangat perubahan ini. Ia berencana menyederhanakan sistem imigrasi dan menurunkan biaya visa agar lebih menarik bagi pekerja asing berkeahlian tinggi.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyebut kebijakan visa H-1B sebagai peluang besar untuk “merebut” talenta yang selama ini memilih Silicon Valley.
Pendiri perusahaan perekrutan asal Toronto, Arsham Ghahramani, juga mengaku mendapat keuntungan langsung.
“Kanada dianggap tempat persinggahan menuju AS. Sekarang, mereka (pekerja) justru menetap di sini, dan itu bagus untuk kami,” ujarnya.
Senada, Mikhail Sharonov, CEO Immigram, perusahaan relokasi pekerja teknologi berbasis di Inggris, mengatakan, Pusat layanan kini kewalahan. Permintaan melonjak setelah aturan H-1B diumumkan.”
Apa Itu Visa H-1B?
Visa H-1B merupakan visa non-imigran yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mempekerjakan sementara tenaga asing di bidang pekerjaan khusus.
Posisi ini menuntut pengetahuan profesional dengan minimal gelar sarjana di bidang tertentu seperti teknologi, bisnis, atau teknik.
Berikut sejumlah poin penting tentang visa H-1B:
- Pekerjaan Spesialis: Posisi yang membutuhkan penerapan pengetahuan teoritis dan praktis di bidang tertentu.
- Sponsor Pemberi Kerja: Perusahaan AS wajib menjadi sponsor dan mengajukan petisi ke Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS).
- Batas Tahunan: Setiap tahun hanya sekitar 65.000 visa yang disetujui, ditambah 20.000 untuk pemegang gelar magister dari universitas AS.
- Sistem Lotere: Jika pelamar melebihi batas, petisi akan dipilih secara acak melalui sistem undian.
- Durasi Visa: Berlaku tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga total enam tahun.
- Niat Ganda: Pemegang H-1B diperbolehkan berniat menjadi penduduk tetap AS (green card).
Halaman Selanjutnya
Visa ini menjadi jalur utama bagi ribuan profesional global untuk bekerja di raksasa teknologi seperti Google, Meta, dan Amazon. Namun, dengan biaya yang melonjak tajam, kebijakan Trump berpotensi mengalihkan arus talenta dunia dari Silicon Valley ke pusat inovasi baru di London, Toronto, hingga Singapura.

3 weeks ago
12









