Jakarta, VIVA – Jakarta kembali menjadi sorotan publik akibat tingginya tingkat polusi udara yang membahayakan kesehatan. Dalam sebuah cuitan viral, pengguna Twitter @piotrj menyerukan pembatalan festival lari di tengah kondisi polusi yang jauh di atas batas aman.
Data yang disertakan dalam cuitan tersebut menunjukkan angka PM 2.5 di berbagai titik di Jakarta, mencapai level merah. Artinya, ini mengindikasikan kualitas udara yang sangat tidak sehat.
"BATALKAN FESTIVAL LARI," tulisnya seperti dikutip dari Twitter (sekarang X), Senin, 18 November 2024. Dia mengingatkan bahwa aktivitas fisik seperti lari di tengah polusi tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi paru-paru dan sistem kardiovaskular.
Lebih jauh lagi, risiko ini sangat mengancam anak-anak dan kelompok rentan. "Lari di saat polusi tinggi merugikan kesehatan. Membahayakan paru-paru, membahayakan sistem kardiovaskular. Apalagi untuk anak2 dan kelompok rentan," tambah akun tersebut.
Cuitan ini pun menuai banyak perhatian dan komentar dari netizen yang membagikan pengalaman tak menyenangkan dengan polisi Jakarta. "Saya orang Surabaya, seminggu dinas di Jakarta langsung tenggorokan nggak enak dan batuk. Begitu pulang, kondisi saya kembali fit. Memang beda banget udaranya," kata netizen.
Komentar serupa datang dari warga Jakarta sendiri yang merasa was-was untuk berolahraga di luar ruangan. "Tadinya mau lari sore di GBK, tapi setelah lihat angka PM 2.5 sampai 186, saya langsung batal. Ngeri banget!" tulis yang lain.
Fenomena ini juga dirasakan oleh warga yang tinggal di apartemen. "Tinggal di lantai 17, beberapa hari terakhir langit terlihat butek. Awalnya saya kira ini karena mendung, tapi ternyata polusi. Langit tetap buram walau hujan," komentar netizen.
Bahkan, ada yang membagikan kisahnya melawan batuk pilek yang tak kunjung sembuh karena terpapar polusi. "Ril guys. Gue pernah ya waktu itu batpil terus menerus, minum obat kek gak ngaruh. Solusinya ngendon di rumah 2 minggu, wfh, kalo emg butuh keluar pake masker 2 lapis, eh tuh batuk sembuh. Seberbahaya itu emang udaranya," tulis netizen.
Sementara itu, melansir dari NBC News, ketika tingkat polusi udara melebihi angka 150, maka lari di luar ruangan bisa menjadi berisiko. Hal itu disampaikan kata Dr Panagis Galiatsatos, seorang pulmonolog dari American Lung Association.
"Ibaratnya seperti berenang di air yang tercemar," ujarnya. "Anda mungkin akan mulai merasa terganggu sekitar 20 menit setelah mulai berlari," tambahnya.
"Anda bisa mengalami batuk, tenggorokan kering, dan mungkin merasa lebih sesak napas karena tubuh Anda sedang berusaha melakukan aktivitas daya tahan, tetapi paru-paru Anda tidak menghirup udara yang sehat. Paru-paru Anda malah menghirup racun dan zat berbahaya. Anda akan merasakan dampaknya."
Halaman Selanjutnya
Bahkan, ada yang membagikan kisahnya melawan batuk pilek yang tak kunjung sembuh karena terpapar polusi. "Ril guys. Gue pernah ya waktu itu batpil terus menerus, minum obat kek gak ngaruh. Solusinya ngendon di rumah 2 minggu, wfh, kalo emg butuh keluar pake masker 2 lapis, eh tuh batuk sembuh. Seberbahaya itu emang udaranya," tulis netizen.