Jumat, 25 Oktober 2024 - 16:05 WIB
VIVA – Sebentar lagi, Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) akan segera meningkatkan kekuatan tempurnya menyusul akan dibangunnya pabrik pesawat tanpa awak (drone) Turki, Baykar.
Seperti yang diketahui saat ini Ukraina masih terlibat konflik bersenjata dengan pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
Pasukan Volodymyr Zelensky masih memberikan perlawanan sengit di front timur, meskipun telah kehilangan wilayah Donetsk dan Luhansk.
Perbedaan kekuatan militer yang cukup jauh, membuat Ukraina mengandalkan negara-negara barat anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk meminta bantuan persenjataan.
VIVA Militer: Drone Bayraktar TB2 buata Turki
Sebagai salah satu anggota NATO, Turki bergerak cepat dengan membangun pabrik drone canggih milik Selcuk Bayraktar, Bapak Drone Turki yang juga merupakan menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Menurut CEO Baykar Technologies, Haluk Bayraktar, saat ini proses pembangunan pabrik drone di Ukraina sudah mencapai 80 persen. Fasilitas tersebut kemungkinan besar akan siap beroperasi mulai Agustus 2025 mendatang.
Tak hanya itu, perusahaan ini berencana akan memproduksi drone tempur Bayraktar TB2 dan TB3 yang lebih masif.
Sebuah fakta juga terungkap, ternyata drone tempur Akinci dan Kizielma yang diproduksi Baykar Technologies, memakai mesin yang dibuat oleh perusahaan Ivchenko-Progress dari Ukraina.
VIVA Militer: Drone Bayraktar TB2 militer Ukraina
Kedua perusahaan bekerja sama mengembangkan mesin turbofan, yang menjadi penggerak drone tempur Akinci dan Kizielma.
Oleh sebab itu, menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Ukraina, Interfax-Ukraine, Baykar Technologies akan menggelontorkan investasi sebesar US$300 juta (Rp4,7 triliun).
Investasi bernilai fantastis tak lain akan digunakan untuk mengembangkan mesin turbofan, bagi Akinci dan Kizielma. Khusus untuk Kizielma, saat ini drone tersebut tengah menjalani proses usi terbang.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya itu, perusahaan ini berencana akan memproduksi drone tempur Bayraktar TB2 dan TB3 yang lebih masif.