Surabaya, VIVA – Pengacara senior asal Surabaya, Tjetjep Muhammad Yasin, yang akrab disapa Gus Yasin, mengalami pengeroyokan oleh belasan orang yang diduga sebagai debt collector. Insiden tersebut terjadi di kawasan Kebraon, Karang Pilang, Kota Surabaya, pada Senin malam, 13 Januari 2025. Gus Yasin menceritakan bahwa kejadian bermula saat dirinya hendak melaksanakan salat Isya di masjid setempat. Sebelum itu, ia sempat singgah di sebuah rumah makan untuk membeli makanan capcay. “Saat itu, saya melihat banyak pria berkulit gelap mendatangi rumah makan tersebut,” ungkap Gus Yasin. Sekitar 15 pria bertampang sangar diketahui berniat menagih utang kepada pemilik rumah makan tersebut. Terjadi adu mulut antara para debt collector dan pemilik usaha. Sebagai pengacara, Gus Yasin berinisiatif untuk menengahi perselisihan itu. “Saya berusaha meredakan suasana dan sudah menjelaskan bahwa saya seorang pengacara. Namun, mereka tidak peduli,” tutur Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) ini. Sayangnya, upaya Gus Yasin untuk melerai malah berujung tragis. Ia tiba-tiba dipukul di bagian kepala. Ketika mencoba melawan, ia dikeroyok oleh kelompok tersebut. “Perut saya ditendang, dada diinjak, bahkan setelah jatuh kepala saya terus dipukuli. Mereka benar-benar tidak punya rasa kemanusiaan,” katanya dengan nada kesal. Lebih menyedihkan lagi, menurut Gus Yasin, pengeroyokan itu terjadi dihadapan lima anggota polisi dari Polsek Karangpilang dan sejumlah warga setempat. “Ada lima anggota polisi yang mencoba melerai, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Saya tetap dihajar ramai-ramai,” ujarnya. Usai kejadian, Gus Yasin langsung melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polrestabes Surabaya. Dalam kondisi lemas dan kepala terasa pusing akibat pukulan, ia juga berencana menjalani visum di rumah sakit. “Kepala saya dipukul berkali-kali. Saat ini saya sedang menunggu surat dari Polrestabes dan akan segera menuju rumah sakit untuk pemeriksaan,” pungkasnya. Laporan: Zainal Azkhari/tvOne Surabaya Halaman Selanjutnya Usai kejadian, Gus Yasin langsung melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polrestabes Surabaya. Dalam kondisi lemas dan kepala terasa pusing akibat pukulan, ia juga berencana menjalani visum di rumah sakit.
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Oknum TNI AL berinisial A (23) terungkap membunuh wanita bernama Kesia Irena Yola Lestaluhu (20) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu, 12 Januari 20
MR merupakan mantan pimpinan Ponpes Nurul Ilmi di Martapura, Kalimantan Selatan. Status MR sudah ditetapkan jadi tersangka.
Terpopuler
Selain penemuan mayat Brigjen Hendrawan ada pula berita terkait pengejaran Sertu Hendri jadi terpopuler Kanal News VIVA, Rabu, 15 Januari 2025.
Oknum TNI AL berinisial A (23) terungkap membunuh wanita bernama Kesia Irena Yola Lestaluhu (20) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu, 12 Januari 20
Ibu kandung dari Agus disabilitas atau yang dikenal juga dengan Agus buntung terdakwa kasus persetubuhan dan pelecehan seksual, pingsan usai mengikuti persidangan anaknya
Selengkapnya Partner
Ternyata ada tujuan dibalik berdirinya organisasi besar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama yang telah didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriyah dan merupakan salah sa
Penemuan mayat pria berinisial KK (63) tergantung dengan seutas tali nilon di dalam garasi rumahnya membuat geger warga Desa Pancaroba, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu R
Ini adalah menu sapo tahu yang dimasak dari bahan-bahan seadanya di rumah. Menggunakan tahu biasa, bukan tofu, tanpa udang, dan brokoli ternyata tetap enak. Kuncinya di
Selengkapnya Isu Terkini