Jawa Tengah, VIVA — Satuan Brimob Polda Jawa Tengah bergerak cepat membantu proses evakuasi dan penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Pekalongan, Grobogan, dan Kendal. Langkah sigap ini dilakukan untuk mengurangi dampak dari banjir dan longsor yang mengancam keselamatan ribuan jiwa.
Wakil Komandan Korps Brimob (Wadankorbrimob) Polri, Irjen Ramdani Hidayat, mengungkapkan bahwa seluruh personel Brimob di wilayah Jawa Tengah dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak.
Anjing K9 ikut melakukan pencarian korban tanah longsor di Pekalongan (dok. Istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
“Satbrimobda Jawa Tengah bergerak serentak membantu proses evakuasi korban dan penanganan bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah,” ujar Irjen Ramdani melalui keterangan tertulis, Rabu 23 Januari 2025.
Di Kabupaten Pekalongan, banjir melanda Kecamatan Wonokerto akibat jebolnya tanggul Sungai Pencongan. Sebanyak 50 personel Brimob diterjunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi korban sekaligus membangun tanggul sementara menggunakan karung pasir.
Langkah ini dilakukan bersama para pemangku kepentingan setempat, termasuk relawan dan masyarakat.
Selain itu, personel Brimob juga terlibat dalam pencarian korban longsor di Desa Kesimpar, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan. Sebanyak 152 personel dikerahkan untuk menyisir wilayah terdampak.
Hingga laporan terakhir, 21 korban dilaporkan meninggal dunia dan 13 lainnya mengalami luka ringan. Tim gabungan berhasil menemukan empat jenazah dari lima korban yang masih dinyatakan hilang.
Sementara itu, di Kabupaten Grobogan, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Papanrejo memaksa personel Brimob untuk bergerak cepat. Sebanyak 30 personel dikerahkan untuk melakukan pembersihan lahan yang terdampak.
Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan relawan, untuk memulihkan kondisi wilayah.
Di wilayah Kendal, banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Bodri di Patebon juga menjadi perhatian Brimob. Sebanyak 12 personel ditugaskan untuk melakukan patroli guna memeriksa kondisi rumah warga sekaligus membantu membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah-rumah penduduk.
Di Kabupaten Demak, Brimob mendirikan dapur lapangan di Balai Desa Kebon Agung guna menyediakan konsumsi bagi para korban banjir. Hampir 9.117 jiwa terdampak bencana ini. “Dapur lapangan memasak hingga 2.000 bungkus nasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pengungsi,” kata Irjen Ramdani.
Selain upaya langsung di lapangan, Brimob juga menyiagakan tim SAR di setiap kompi Mako Satbrimob Polda Jawa Tengah. Mereka dilengkapi dengan mobil dapur lapangan, peralatan evakuasi, dan melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami bencana alam. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendeteksi dini dan meminimalisasi dampak jika bencana kembali terjadi.
Bencana yang melanda berbagai wilayah di Jawa Tengah ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan bergerak bersama, upaya penanganan dapat dilakukan lebih efektif untuk membantu para korban dan memulihkan daerah terdampak.
“Kami akan terus bersinergi dengan stakeholder terkait untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Keselamatan dan pemulihan masyarakat menjadi prioritas utama kami,” pungkas Ramdani.
Halaman Selanjutnya
Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan relawan, untuk memulihkan kondisi wilayah.