VIVA – Indonesia akan ekspor bahan baku penting dalam pembuatan baterai mobil listrik Elon Musk, yakni Tesla. Meski tidak jadi investasi membangun pabrik di Indonesia, setidaknya kerjasama dengan Tesla terwujud.
“Bulan ini prekursor sudah langsung kita ekspor ke Amerika produk Tesla,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia kepada wartawan, dikutip, Selasa 26 November 2024.
Pemerintah pernah berharap besar Tesla mengucurkan investasi di Indonesia, namun sampai saat ini belum terwujud. Bahkan bisnis pertama yang dijalan Elon Musk di Tanah Air hanya menjual jaringan internet StarLink.
Meski sempat dibuat kecewa oleh pendiri SpaceX tersebut, namun dalam waktu dekat ada angin segar kerjasama pemerintah dengan Tesla, yaitu memasok salah satu komponen untuk baterai mobil besutan Amerika itu.
Terkait jumlah, atau volume material yang akan di kirim ke Elon Musk tersebut, Bahlil masih enggan memberikan bocoran. Menurutnya akan diumumkan setelah pabrik pengolahan bahan baku baterai itu diresmikan.
Bahlil pernah membocorkan sejumlah proyek besar terkait ekosistem kendaraan listrik yang dibangun di Indonesia, termasuk material baterai.
Salah satunya dia menyebut pembangunan pabrik prekusor milik Huayou di Maluku Utara yang saat ini masih berlangsung, yang bakal menyuplai kebutuhan baterai listrik mobil listrik Tesla mulai Januari 2025.
Pada 2023 pemerintah terus membangun kedekatan dengan Elon Musk, bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden Jokowi mengunjungi markas besarnya di Amerika Serikat, dan sempat dijanjikan akan berinvestasi.
Bahkan (Purn) Panglima TNI itu sempat bertemu pendiri SpaceX tersebut yang kedua kalinya, pada Agustus 2023 demi meyakinkan ketertarikannya menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, terlebih saat itu Malaysia masuk dalam radarnya Tesla.
Jenuh menunggu kepastian merek mobil listrik asal negeri paman sam itu, Luhut sempat tidak berharap. Mengingat BYD sebagai pemain kendaraan listrik terbesar asal China sudah masuk dengan nilai investasi 1,3 miliar dollar.
Sekadar informasi, baterai listrik memiliki sejumlah komponen penting di dalamnya, salah satunya prekursor yang merupakan bahan untuk membentuk katoda.
Periklindo Menolak Keras Adanya Insentif Mobil Hybrid dan Wacana LCGC Hybrid
Pemerintah beri sinyal adanya insentif untuk mobil hybrid di awal tahun 2025. Akan tetapi, hal tersebut mendapat penolakan keras dari Periklindo karena alasan ini.
VIVA.co.id
26 November 2024