Sumber : VIVA – Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan pokok dan biaya hidup yang meningkat, membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang. Kondisi ini memengaruhi perilaku belanja masyarakat, yang kini lebih selektif dalam memilih produk dan layanan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemilik bisnis untuk mencari cara inovatif agar tetap relevan di mata konsumen. Tanpa strategi yang tepat, bisnis berisiko mengalami penurunan penjualan. Namun, dengan pemahaman yang baik terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan, bisnis Anda tidak hanya bisa bertahan tetapi juga memiliki peluang untuk berkembang. Untuk tetap mempertahankan daya tarik bisnis, berikut adalah beberapa strategi yang bisa Anda terapkan mengutip dari ukmindonesia.id: Menghadapi penurunan daya beli masyarakat memerlukan strategi dan kreativitas yang tinggi. Dengan menawarkan paket ramah anggaran, memperkuat personalisasi produk, dan membangun cerita bisnis yang menarik, Anda tidak hanya akan mempertahankan pelanggan tetapi juga membuka peluang baru untuk mengembangkan bisnis di tengah tantangan ini. Selalu peka terhadap kebutuhan pelanggan dan ikuti tren yang relevan agar bisnis Anda tetap dapat bertahan dan berkembang.
VIVA.co.id 5 November 2024 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Prabowo bakal menggelar rapat perihal antisipasi dampak dari Pilpres AS.
Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah tokoh ekonom dan praktisi kawakan Tanah Air, untuk membantu tugas Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.
Curiga data pribadi disalahgunakan? Berikut ini cara cek apakah KTP Anda disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD), Hendro Gondokusumo, menjual sebanyak 260 juta saham perseroan atas nama individu.
IHSG terjerembab pada penutupan perdagangan paruh pertama, Selasa (5/11/2024). Kemerosotan melanjutkan koreksi yang terjadi kemarin. Intip saham yang perkasa berikut!
Terpopuler
Ekonom Makro Ekonomi (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 hanya akan tumbuh di 4,96 persen secara year on year (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Harga emas internasional mendatar dan hanya sedikit berubah pada perdagangan Selasa, 5 November 2024.
Apakah Anda mau mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp310 ribu? Hari ini, Selasa 5 November 2024, Anda memiliki kesempatan untuk mengklaim saldo DANA gratis!
Selengkapnya Partner
Memiliki usaha kecil yang sukses adalah impian banyak orang. Namun, tidak sedikit yang bermimpi untuk mengembangkan usaha kecil mereka menjadi bisnis yang lebih besar dan
Laporan keuangan adalah gambaran kinerja dan kondisi finansial sebuah bisnis atau individu dalam periode tertentu. Laporan ini sangat penting untuk mengambil keputusan bi
Temukan smartband Xiaomi terbaik di bawah 500 ribu dengan fitur canggih untuk mendukung kesehatan dan aktivitas sehari-hari Anda.
Selengkapnya Isu Terkini
Penyebab Utama Penurunan Daya Beli Masyarakat
Tingginya harga bahan pangan dan kebutuhan pokok membuat masyarakat lebih selektif. Konsumen lebih memilih membeli produk yang benar-benar esensial dan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan lain.
Tingginya angka pengangguran mengakibatkan banyak orang kehilangan pendapatan tetap. Hal ini membuat masyarakat fokus pada pengeluaran yang bersifat pokok dan mengurangi belanja non-esensial.
Harga bahan baku yang meningkat menyebabkan harga produk jadi lebih tinggi. Hal ini berdampak pada daya beli konsumen yang memilih mengurangi belanja produk dengan harga yang dirasa terlalu mahal.Strategi Menghadapi Penurunan Daya Beli Masyarakat
Mengingat harga menjadi salah satu pertimbangan utama bagi banyak konsumen saat ini, menghadirkan menu atau paket dengan porsi lebih kecil dan harga terjangkau bisa menjadi solusi yang efektif. Dengan menawarkan pilihan yang lebih murah, Anda dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Selain itu, Anda bisa mencoba sistem beli curah. Pelanggan yang membawa wadah sendiri dapat membeli produk dalam jumlah yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak perlu membayar lebih untuk kemasan. Selain ekonomis, cara ini juga mendukung upaya pengurangan sampah kemasan, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Konsumen masa kini cenderung memilih produk yang mencerminkan identitas pribadi mereka. Anda bisa memanfaatkan tren ini dengan membuat paket khusus berdasarkan identitas, hobi, atau gaya hidup target pasar. Misalnya, jika bisnis Anda berada di Jawa Barat, buat menu Kopi Khas Urang Sunda untuk menarik pelanggan lokal. Jika bisnis terkait dengan Kalimantan, hadirkan sesuatu seperti Bubuk Rujak Khas Borneo. Atau, jika konsumen Anda adalah orang yang gemar berolahraga, tawarkan paket Jus Detox Teman Nge-Gym. Ini tidak hanya akan menarik konsumen yang tertarik dengan produk yang berhubungan dengan mereka, tetapi juga menciptakan kesan personal.
Konsumen, terutama generasi muda, cenderung tertarik pada produk yang bisa disesuaikan dengan preferensi pribadi. Berikan pilihan kustomisasi pada produk Anda agar mereka merasa memiliki kendali terhadap apa yang mereka beli. Sebagai contoh, jika bisnis Anda menawarkan menu Soto, Anda bisa menambahkan opsi Soto Kreasi Bebas di mana pelanggan bisa memilih sendiri variasi kuah, isian, dan sayuran. Ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan produk sesuai dengan selera mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand Anda.
Di era media sosial, cerita yang menarik memiliki daya tarik yang besar bagi konsumen. Jangan hanya fokus pada promosi produk, tetapi juga ceritakan perjalanan bisnis Anda, nilai-nilai yang Anda anut, dan bagaimana bisnis Anda peduli terhadap isu sosial atau lingkungan. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis teh herbal, bagikan cerita tentang para petani lokal yang terlibat dalam proses produksi atau bagaimana produk Anda berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan.
Jika bisnis Anda memiliki target konsumen dari kalangan menengah ke atas, cobalah menghadirkan produk edisi premium atau spesial. Produk edisi terbatas atau premium ini akan memberikan kesan eksklusif, yang menarik bagi konsumen yang mengutamakan kualitas dan pengalaman unik.
Misalnya, jika Anda menjual soto sebagai produk utama, buatlah versi premium dengan bahan berkualitas tinggi seperti daging sapi wagyu dan sayuran organik. Meskipun harganya lebih tinggi, kalangan menengah ke atas cenderung bersedia membayar lebih untuk produk yang mereka anggap bernilai.Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC: Rahasia Sukses Brand di Cina
bagaimana cara memanfaatkan influencer yang sesuai dengan target pasar, terutama di platform seperti Xiaohongshu (Little Red Book) memiliki audiens yang besar di CINA...