Dituding Penipuan Bisnis Berlian, Reza Arthamevia Lapor Balik

1 week ago 11

Sabtu, 16 November 2024 - 10:10 WIB

Jakarta, VIVA – Kabar kurang sedap datang dari ibunda Aaliyah Massaid, Reza Arthamevia. Penyanyi senior tersebut dilaporkan oleh seseorang berinisial IM ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan atau penggelapan dalam bisnis berlian.

Reza Arthamevia disebut mengajak korban untuk bisnis berlian dengan menjanjikan keuntungan. Korban juga disebut memberikan 9 buah berlian kepada IM sebagai jaminan. Pihak terlapor berjanji akan mengembalikan uang IM beserta keuntungannya senilai Rp21,3 miliar. Namun 9 buah berlian yang diberikan saat itu ketika diperiksa ke laboratorium ternyata synthetic diamond. Scroll lebih lanjut ya.

Di tengah pelaporan yang diajukan oleh seseorang berinisial IM terhadap Reza Arthamevia. Mertua dari Thariq Halilintar juga ternyata diam-diam telah melaporkan masalah ini ke Bareskrim Mabes Polri. Dirinya sendiri juga sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada Jumat 15 November 2024. Reza sendiri mengungkap dirinya sudah mengajukan laporan ke Bareskrim Mabes Polri sejak 6 November 2024.

"Di sini saya sudah pengaduan sejak 6 November, dan panggilan laporan hari ini (Jumat 15 November) dimintai keterangan sebagai korban harusnya Selasa besok tapi karena pengacara saya tidak bisa akhirnya dipercepat gitu," kata dia dikutip dari tayangan YouTube Cumicumi.com

Lebih lanjut diungkap Reza Arthamevia dirinya yang didampingi kuasa hukum menjalani pemeriksaan sejak pukul 13.30. Setidaknya dalam pemeriksaan yang memakan waktu hingga Jumat malam, dirinya membeberkan sejumlah bukti-bukti.

Reza memiliki berlian senilai Rp150 miliar. Berlian tersebut kata Reza berada dipihak yang dilaporkan oleh Reza. Saat itu, pihak terlapor baru membayar berlain yang diserahkan Reza senilai Rp18,5 miliar. 

"Saya hanya ingin meluruskan berita-berita yang berkembang bahwa intinya saya punya berlian senilai Rp150 miliar ada di pihak mereka. Sudah diserahkan pada tanggal tidak usah disebutkan dan sudah diperiksa bersama kemudian mereka baru menyerahkan ke kita Rp18,5 miliar," kata Reza.

Sementara itu sisanya yakni Rp131,5 miliar masih belum dipenuhi hingga saat ini. Reza juga menyebut, berlian yang dijualnya adalah asli, dia bahkan membuat surat perjanjian dengan notaris yang menyatakan bahwa berlian tersebut asli.

"Sudah ada bukti perjanjian jual beli di notaris, ini asli. Kemudian sisanya kita tunggu dari Agustus sampai saat ini tidak dipenuhi sesuai dengan perjanjian yang kita sepakati. Dari Rp150 miliar yang disepakati dan mereka baru memberikan saya Rp18,5 miliar dan sudah tanda tangani," kata Reza.

Reza sulit menagih sisa pembayaran kepada pembeli dengan alasan kendala pada bank. Namun sayangnya di tengah menunggu pelunasan uang tersebut, muncul kabar dirinya melakukan dugaan penipuan bisnis berlian. 

"Kita tunggu terus sampai akhirnya pada 7 Oktober barulah berkembang seperti yang kalian dengar. Di sini, dalam waktu 2 bulan kepemilikan mereka, pada saat kita tagih gimana penyelesaiannya mereka bilang ada kendala urusan bank. Kita masih nunggu dan berharap sampai akhirnya berujung (berita) sampai ke kalian," ujarnya.

Hingga akhrinya Reza memilih untuk menempuh jalur hukum dengan melapor ke Bareskrim Mabes Polri. Dia juga meminta masyarakat bisa menilai siapa yang menipu dan siapa yang ditipu.

"Dalam hal ini kami tidak mau ramai, ingin menemukan titik terang yang baik. Tetapi mereka menyampaikan berita seperti itu tentang saya, tentu saya merasa lebih baik menyerahkan ke pihak yang berwenang, berwajib, ke polisian. Saya meminta doa supaya selesai dengan baik tapi dalam hal ini dari keterangan yang saya berikan ke kalian, kalian bisa mikir siapa yang dirugikan, siapa yang menipu dan siapa yang ditipu," kata Reza.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu sisanya yakni Rp131,5 miliar masih belum dipenuhi hingga saat ini. Reza juga menyebut, berlian yang dijualnya adalah asli, dia bahkan membuat surat perjanjian dengan notaris yang menyatakan bahwa berlian tersebut asli.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |