Jakarta, VIVA – Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 hanya akan tumbuh di 4,96 persen secara year on year (yoy). Hal ini seiring dengan pengumuman yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
Riefky mengatakan, proyeksi tersebut seiring dengan masih melemahnya daya beli masyarakat, dan tidak adanya faktor musiman yang mendorong pertumbuhan.
"PDB Indonesia diestimasi akan tumbuh sebesar 4,96 persen yoy pada kuartal-III 2024, mengingat masih terjadinya pelemahan daya beli dan tidak adanya faktor musiman yang mendorong pertumbuhan," kata Riefky dalam laporannya, Selasa, 5 November 2024.
Untuk sisa tahun 2024, jelas Riefky, perekonomian Indonesia berpotensi tidak akan tumbuh signifikan sebelum munculnya faktor musiman akhir tahun yaitu periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,03 persen, rentang estimasi dari 5,00 persen hingga 5,0.5 persen untuk tahun 2024," jelasnya.
Dia menilai, jika Pemerintah Indonesia mengambil langkah drastis dengan menerapkan transformasi struktural yang berarti, dampaknya kemungkinan baru akan termaterialisasi dalam jangka menengah hingga panjang. Sehingga diperkirakan tidak memiliki peningkatan yang signifikan dalam angka pertumbuhan ekonomi tahun 2025.
Di samping itu, Riefky mengatakan berlanjutnya tensi geopolitik dan masuknya era pelonggaran suku bunga moneter, berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu) di berbagai belahan dunia, hingga stimulus masif oleh pemerintah China akan memberikan dampak terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun mendatang
"Dengan demikian, kami memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh stagnan sebesar 5,1 persen yoy untuk keseluruhan tahun 2025," kata Riefky.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan ekonomi di kuartal III-2024 akan tumbuh di atas 5 persen. Pertumbuhan ini akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Sri Mulyani mengatakan, hingga saat ini perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Perekonomian domestik kita di kuartal ke III diperkirakan tumbuh di atas 5 persen. Kuartal ke-III itu sampai September, angka BPS nanti akan segera keluar bulan depan," ujar Sri Mulyani Jumat, 18 Oktober 2024.
Sri Mulyani mengatakan, pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 ini sama seperti kuartal sebelumnya, yang mana berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup.
"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas. Sementara itu, faktor agregat demand yang kedua yaitu investasi, tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek-proyek strategis nasional atau PSN termasuk di dalamnya adalah PSN itu Ibu Kota Nusantara," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
"Dengan demikian, kami memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh stagnan sebesar 5,1 persen yoy untuk keseluruhan tahun 2025," kata Riefky.