Ankara, VIVA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Kamis 24 Oktober 2024, mengadakan pertemuan keamanan di Istanbul, sehari setelah serangan teror di Ibu Kota Ankara. Dimana serangan itu menewaskan lima orang dan melukai 22 lainnya. Hal itu disampaikan oleh sumber keamanan Turki. Melansir dari Anews, Jumat, 25 Oktober 2024, Erdogan kembali dari kota Kazan di Rusia, tempat ia menghadiri KTT BRICS ke-16. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Nasional Yasar Guler, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya, Kepala Staf Umum Jenderal Metin Gurak dan Kepala Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Ibrahim Kalin. Direktur Komunikasi Kepresidenan, Fahrettin Altun, Presiden Industri Pertahanan Kepresidenan (SSB) Haluk Gorgun, Penasihat Presiden bidang Kebijakan dan Keamanan Luar Negeri Akif Çagatay Kilic dan juru bicara Partai AK Omer Celik juga hadir pada pertemuan di wisma negara Bandara Ataturk. Pertemuan tersebut berfokus pada serangan teror terhadap Industri Dirgantara Turki (TAI) pada hari Rabu, 23 Oktober 2024, di distrik Kahramankazan di Ankara dan langkah-langkah yang diperlukan dalam perang melawan terorisme yang sedang berlangsung. Para pejabat juga menegaskan kembali komitmen Turkiye, untuk memerangi terorisme dan menekankan bahwa negaranya tidak akan membiarkan pembentukan “negara teror” melintasi perbatasannya. Menurut Menteri Dalam Negeri Yerlikaya, teroris yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut adalah anggota kelompok teror PKK. Dalam kampanye terornya selama lebih dari 40 tahun melawan Turki, PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE, dan bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang.
VIVA.co.id 25 Oktober 2024 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Badan Intelijen Nasional Turki atau MIT, menyampaikan pengumuman, kalau mereka sudah memusnahkan target yang merupakan milik kelompok teroris PKK/YPG, di Suriah dan Irak.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat menghadiri KTT BRICS menyerukan diakhirinya serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel.
Vladimir Putin menyerukan perlunya mengoreksi ketidakadilan historis terhadap Palestina. Penyelesaian konflik Israel-Palestina harus didasarkan pada hukum internasional.
Gerakan Palestina Hamas siap membebaskan dua sandera berkewarganegaraan Rusia sebagai prioritas, tapi hanya bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel.
Gerakan Palestina Hamas menyatakan pihaknya tidak meminta dukungan bantuan militer dari Rusia, tetapi mengharapkan dukungan politik Moskow, kata petinggi Hamas.
Terpopuler
Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Muhammad Bobby Afif Nasution tidak merespons banyak saat ditanya wartawan terkait dengan sorakan dirinya saat pelantikan Prabowo-Gibran
Para menteri dan wakil menteri, serta jajaran anggota Kabinet Merah Putih, mulai hari ini akan mendapat pembekalan di Akadami Militer atau Akmil Magelang, Jumat hari ini.
Berikut lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news. Terpopuler soal kasus pemerkosaan bergilir yang dialami gadis ABG di Jakarta Barat.
Selengkapnya Partner
Jaman dulu sudah heboh dengan kandungan bahan berbahaya dan merkuri, itu sih awalnya tapi sudah banyak tuh dokter dokter yang speak up," ungkap Doktif
Dalam rangka memperingati HUT ke-47 dan sekaligus memberikan penghargaan atas peran jurnalis, BPJS Ketenagakerjaan menggelar pelaksanaan Lomba Tulis Jurnalistik 2024 yang
Dalam upaya pengendalian harga dan memastikan ketersediaan kebutuhan pangan di Solok Selatan kata Syamsurizaldi, pemerintah kabupaten telah melakukan berbagai upaya. Upay
Selengkapnya Isu Terkini
Balas Dendam Atas Serangan Teroris, Turki Serang Irak dan Suriah
Badan Intelijen Nasional Turki atau MIT, menyampaikan pengumuman, kalau mereka sudah memusnahkan target yang merupakan milik kelompok teroris PKK/YPG, di Suriah dan Irak.