Jumat, 22 November 2024 - 02:00 WIB
Jakarta, VIVA – Kasus perselingkuhan mungkin sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, kasus perselingkuhan yang terjadi di kalangan masyarakat bisa menjadi viral di media sosial. Berbicara mengenai perselingkuhan, akan ada banyak argumen di masyarakat tentang siapa orang yang paling bertanggung jawab atas perselingkuhan ini.
Tidak sedikit dari masyarakat akan mengatakan bahwa pelaku baik itu mereka yang berselingkuh dan selingkuhannya. Namun ada juga yang menyebut korban perselingkuhan sebagai dalang penyebab perselingkuhan itu terjadi.
Namun sebenarnya bagaimana perselingkuhan itu bisa terjadi? Relationship coach, Lex Depraxis menyebut bahwa orang yang selingkuh tidak memiliki niatan awal untuk selingkuh.
“Ibu yang baik, bapak yang teladan rohani kok bisa tergelincir? karena orang yang selingkuh tidak diawali niat untuk selingkuh. Si laki-laki atau perempuan di rumahnya tidak bisa jadi dirinya, enggak bisa ngobrol, enggak bisa cerita tentang passionnya dia,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Cherryl Hatumesen.
Lex kemudian menjelaskan bawah awalnya pelaku perselingkuhan hanya ingin bercerita tentang passionnya, impiannya yang terpendam yang tidak bisa dia ungkapkan dengan pasangannya ketika berada di rumah. Sementara itu, ada sosok lain di luar rumah yang ternyata bisa mendenger semua cerita pelaku perselingkuhan.
”Jadi awalnya gue cuman curhat, gue cuman pengen bercandaan tentang impian gue, gue cuman pengen ngeluh, gue cuman pengen bersimulasi masa depan. Jadi enggak ada hubungannya dengan gue ingin membina keintiman. Jadi awalnya cuman bersahabat kayak misalnya di kantor, ingin bangun tim, pengen mentoring, pengen coaching anak baru, awalnya niatannya murni, cuman mau dapat benefit selain cinta,” kata dia.
Berawal dari cerita itulah kata Lex kemudian seiring dengan berjalannya waktu muncul rasa nyaman, timbul rasa sesuatu yang tidak terisi di rumah dia dapatkan ketika dengan orang lain di luar rumah.
“Di titik ini mulai blur linenya. Di awal-awal orang yang selingkuh ini kayak 'oh gue enggak selingkuh kok, gue enggak mau sama dia. Oh jelas istri gue di rumah cantik, suami gue lebih baik'. Tapi tiap kali ngobrol sesuatu deeptalk sama yang itu melulu, sampai satu saat mungkin di trigger sama teman-temannya 'eh kalian dekat ya' hingga akhirnya kok kita ada di sini, nah mumpung kita ada di sini,” kata dia.
Lex mengungkap bahwa selingkuh itu terjadi pada waktunya bukan karena niatan. Selingkuh itu juga terjadi lantaran adanya ‘investasi’ seperti keterseringan pelaku untuk bertemu dan berbicara secara mendalam dengan orang lain.
“Makanya selingkuh itu pada waktunya bukan karena niatan, tapi karena investasi yang berkelanjutan .Jadi cinta itu hasil investasi, semakin kita berinvestasi ke satu objek atau subjek. Perlahan-lahan kita melekat sama orang itu, di satu titik persahabatan itu berubah jadi keintiman, perlahan bergeser jadi sesuatu yang lebih serius, sesuatu yang lebih menggairahkan dibanding yang di rumah,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
Berawal dari cerita itulah kata Lex kemudian seiring dengan berjalannya waktu muncul rasa nyaman, timbul rasa sesuatu yang tidak terisi di rumah dia dapatkan ketika dengan orang lain di luar rumah.