3 hours ago
1
Jakarta, VIVA – Sebanyak tiga dari 12 korban tewas dalam kebakaran hebat di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, telah berhasil diidentifikasi oleh tim forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kebakaran yang terjadi di salah satu pusat perbelanjaan ternama ini meninggalkan duka mendalam, khususnya bagi keluarga korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa dua korban yang telah diidentifikasi adalah pramugari, sementara satu lainnya adalah karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Korban yang telah teridentifikasi adalah Aulia Belinda (28), mantan pramugari Lion Air; Osima Yukari (29), pramugari BBN Airlines; dan Zukhi F Radja (42), karyawan BUMN,” ujar Ade Ary, di RS Polri Kramatjati, Jumat 24 Januari 2025.
Evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Proses identifikasi korban kebakaran ini menghadapi tantangan besar. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramatjati, Brigjen Prima Heru, menyampaikan permohonan maaf karena waktu yang dibutuhkan cukup lama. Menurutnya, kondisi jasad korban yang terbakar parah menjadi salah satu penyebab utama proses identifikasi berjalan lambat.
“Kami memohon maaf kepada keluarga korban atas keterlambatan proses identifikasi. Kami berusaha sebaik mungkin meskipun kondisi jenazah sangat sulit dikenali akibat luka bakar yang hebat,” kata Prima.
Sembilan Jenazah Masih Proses Identifikasi
Hingga saat ini, tim forensik RS Polri masih berupaya keras mengidentifikasi sembilan korban lainnya. Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Edi, menjelaskan bahwa proses identifikasi membutuhkan perhatian khusus, termasuk penggunaan teknologi canggih seperti pencocokan DNA.
“Kami masih melakukan pendalaman terhadap sembilan body part yang diterima. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar proses ini berjalan lancar,” ungkap Nyoman.
Kebakaran hebat tersebut diduga bermula dari sebuah diskotek di lantai 7 gedung Glodok Plaza. Api kemudian merambat cepat ke lantai 6, 8, dan 9, menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah area gedung.
Hingga kini, RS Polri Kramatjati telah menerima 12 kantong jenazah untuk diidentifikasi. Selain itu, laporan menyebutkan bahwa total 14 orang dinyatakan hilang dalam tragedi ini.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Banyak dari mereka terus menunggu kabar terbaru mengenai hasil identifikasi. Dukungan moril dan doa dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu keluarga korban melewati masa sulit ini.
Dengan situasi yang terus berkembang, pihak kepolisian dan tim forensik berjanji untuk mengupayakan proses identifikasi secepat dan seakurat mungkin. Namun, tantangan besar berupa kondisi jenazah yang rusak parah membuat tugas ini membutuhkan waktu ekstra dan perhatian khusus.
Halaman Selanjutnya
Hingga saat ini, tim forensik RS Polri masih berupaya keras mengidentifikasi sembilan korban lainnya. Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Edi, menjelaskan bahwa proses identifikasi membutuhkan perhatian khusus, termasuk penggunaan teknologi canggih seperti pencocokan DNA.
